Page 46 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 46
selamat berhamburan meninggalkan tempat, mencari tempat yang
aman. Aku berlindung dan berteduh di salah satu rumah
terdekat. Aku merasa takut luar biasa. Kabar tentang kejadian itu
segera menyebar, membuat keluargaku cemas dan panik,
terutama simbok. Aku berlindung di rumah itu sampai aku
dijemput oleh mas Yahyo.
Ada 3 orang temanku yang tewas karena musibah itu. Sejak saat
itu, untuk beberapa lama, aku menjadi trauma, takut berada di
tempat lapang apabila turun hujan.
Setiap menjelang akhir tahun ajaran sambil menunggu kenaikan
kelas atau acara perpisahan, diadakan darma wisata untuk murid-
murid kelas 4, 5, dan 6 ke tempat-tempat bersejarah atau ke
objek pembangunan utama yang sedang berjalan. Aku pernah
diajak ke candi Borobudur, candi Prambanan, candi Boko,
keraton Yogyakarta, museum Sonobudoyo, bahkan pernah diajak
ke PLTA Tuntang di Ambarawa.
Kegiatan darmawisata ini dimaksudkan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan karena kami anak desa yang
lingkungannya sangat terbatas dan minim dalam peradaban. Untuk
menuju ke tempat-tempat itu, kami naik truk terbuka. Walaupun
tidak ada tempat duduk, kepanasan, bahkan kehujanan, tetapi
tetap menyenangkan. Simbok selalu memberi aku bekal, berupa
jadah tetel atau ketupat, tanpa uang jajan.
Aku tidak mengalami kesulitan apapun dalam mengikuti pelajaran
selama SR. Setiap akhir tahun ajaran aku naik kelas, bahkan selalu
menempati ranking atas. Bulan Mei 1959 aku mengikuti ujian
akhir, Juni aku dinyatakan lulus dengan nilai nyaris sempurna.
Ujian yang terdiri dari 3 materi, yaitu berhitung, bahasa Indonesia,
dan pengetahuan umum. Nilai akumulatifku 28 dengan nilai
berhitung sempurna, 10. Pengetahuan umum itu terdiri dari,
sejarah, ilmu bumi, ilmu hayat, dan pengetahuan aktual, sesuai
yang diajarkan di sekolah. Menurut para guru, materi ujian sama
untuk seluruh wilayah Indonesia, tidak ada system rayon.

