Page 44 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 44
Untuk pelajaran kesenian, terbatas hanya pelajaran menyanyi dan
menggambar. Setiap murid diwajibkan untuk menghafal lagu wajib,
yaitu lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan lagu-lagu perjuangan.
Ada kompetisi paduan suara atau panembromo antarsekolah
untuk lagu-lagu perjuangan, yang biasanya diselenggarakan
menjelang hari ulang tahun kemerdekaan.
Tahun 1955, waktu aku baru duduk dikelas 2, ada peristiwa
politik penting di tanah air, yaitu pemilihan umum yang pertama
kali diadakan, untuk memilih anggota DPR dan anggota
KONSTITUANTE.
Badan Konstituante itu kira-kira sama dengan DPD sekarang.
Walaupun kami belum mengerti, tetapi murid diwajibkan untuk
meramaikan dan menyebar luaskan kabar Pemilu itu dengan
menyanyikan lagu Pemilu agar masyarakat umum tahu.
Inilah lirik lagunya,
Pemilihan umum kesana beramai.
Marilah marilah saudara saudara.
Memilih bersama para wakil kita.
Menurut pilihan bebas rahasia.
Itu hak semua warga senegara.
Nyusun kehidupan adil sejahtera.
Sejak di kelas 4, aku mulai aktif mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler, terutama menggambar. Aku tidak pernah absen
dalam mengikuti lomba menggambar, baik di lingkungan sekolah
sendiri maupun antarsekolah.
Setelah lancar membaca dan lancar berbahasa Indonesia, aku
mulai sering membaca buku-buku yang ada di sekolah, majalah,
atau koran yang juga sering dibaca oleh kakak-kakakku. Kakak-
kakak sering membawa pulang majalah dan buku yang boleh aku
baca. Aku sangat suka dengan majalah anak “Si Kuncung”. Majalah
tersebut merupakan satu-satunya majalah anak-anak waktu itu
karena di samping banyak rubrik tentang pengetahuan dan cerita,

