Page 40 - Kisah perjalanan SUPARDI 2901-1-123
P. 40
Bapak adalah petani, tetapi karena pernah mengenyam pendidikan
dan mempunyai pengalaman menduduki jabatan di masyarakat
sebagai lurah, maka memiliki pengetahuan yang cukup mumpuni.
Petuah-petuahnya sangat bermanfaat bagiku, terutama dalam hal
menjaga kelestarian jati diri walaupun tidak sepenuhnya dapat aku
jalankan. Demikian pula pengaruh dari simbok dan kakak-kakakku
yang memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun
aku anak bungsu, tetapi tidak sepenuhnya dimanjakan. Aku
terbiasa menjalani kehidupan petani sebagaimana yang mereka
jalani sehingga aku merasa hidupku wajar-wajar saja.
Dasar kepribadianku terbentuk di sini yang aku bawa hingga kini.
Masa-masa AKU BERSEKOLAH.
Bersekolah di SR SUMBERGIRI.
Pendidikan formalku dimulai dari Sekolah Rendah (SR), yang
sekarang disebut Sekolah Dasar (SD) Sumbergiri. Aku masuk SR
pada 1 Juli 1953. Untuk bisa masuk sekolah dipersyaratkan sudah
berumur minimal 6 tahun. Dalam menetapkan umur tidak
diperlukan Akta Kelahiran karena kelahiran tidak dicatatkan
seperti sekarang. Guru menetapkan umur calon murid dengan
cara yang sederhana. Apabila calon murid meragukan karena
badannya terlihat kecil maka guru menyuruh anak itu agar
melingkarkan tangannya melalui atas kepala dan ujung jari
menyentuh daun telinga. Apabila ujung jari tangan kanan berhasil
menyentuh daun telinga sebelah kiri atau sebaliknya, berarti anak
itu sudah berumur 6 tahun. Aku termasuk calon yang kurang
memenuhi syarat karena badanku kecil, bisa jadi guru masih
meragukan, tetapi aku lolos. Maka, sejak saat, itu guru
menetapkan umurku 6 tahun kurang 3 bulan. Tanggal lahirku
ditetapkan ialah 11 SEPTEMBER 1947. Tanggal itulah secara
administrasi berlaku hingga sekarang. Jadi de facto aku lahir pada
31 Januari 1946, de jure 11 September 1947.

