Page 46 - SEMANTIK
P. 46

belum begitu jauh akan memungkinkan penutur atau peneliti
             bahasa  mengenali  hubungan  makna  yang  baru  dengan
             makna primernya. Sebaliknya, pergeseran makna yang sudah
             demikian  jauh  mengakibatkan  sulitnya  pengidentifikasian
             makna yang baru dengan makna primernya sehingga tidak
             menutup  kemungkinan  kata-kata  berpolisemi  itu  akan
             menjadi pasangan yang berhomonim (periksa 3.C.5). Sampai
             sekarang ini, masih menjadi permasalahan besar bagi para
             leksikograf  sejauh  mana  sebuah  makna  dipandang  masih
             berhubungan,  dan  sampai  sejauh  mana  sebuah  makna
             dipandang  sudah  terpisah  sehingga  perlu  dicantumkan  ke
             dalam entri yang berbeda.
                   Kata  cair  menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia
             (1988: 145) karena pergeseran pemakaiannya memungkinkan
             memiliki makna yang berbeda-beda, yakni sebagai berikut.
                 1.  Bersifat tak kental (tidak pekat, tidak beku), seperti
                     dalam
                     Air raksa adalah benda cair.
                 2.  Bocor  sehingga  sudah  diketahui  banyak  orang,
                     seperti dalam Kabar itu sekarang sudah cair.
                 3.  Dapat  diuangkan,  seperti  dalam  Cek  itu  mungkin
                     sudah cair.
                 4.  Lemah,  tidak  bersemangat,  seperti  dalam  Baru
                     beberapa bulan saja semangatnya sudah cair.

                   Perbedaan  makna  kata  cair  dalam  contoh-contoh  di
             atas  masih  relatif  dekat  dengan  makna  primernya,  tetapi
             kata  pinang  yang  makna  primernya  ‘nama  pohon  dan
             buahnya, Areca Catehu’, dan makna sekundernya ‘meminta
             anak  gadis  untuk  dijadikan  istri,  melamar’  pada  masa
             sekarang hubungannya sudah sangat jauh. Untuk ini dapat


                                                         I Dewa Putu Wijana  35
                                                        Muhammad Rohmadi
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51