Page 47 - SEMANTIK
P. 47
dibandingkan kalimat (17) dan (18) berikut.
17) Ia makan sirih dengan pinang.
18) Gadis itu sudah ia pinang dengan emas kawin empat
juta rupiah.
Karena tradisi melamar gadis pada saat sekarang
ini tidak lagi disertai dengan upacara mengantarkan buah
pinang dengan segala perlengkapannya, hubungan makna
pinang dalam (17) dan (18) tidak lagi dirasakan. Oleh karena
itu, kata pinang yang berpolisemi dalam Kamus Bahasa
Indonesia susunan Poerwadarminta (1961: 697) dianggap
berhomonim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa (1988:684).
2. Spesialisasi dalam Lingkungan Sosial
Lapangan kehidupan atau lingkungan sosial seringkali
memiliki kata-kata yang maknanya khas yang berbeda
maknanya di dalam penggunaannya yang biasa. Kata garam
yang di dalam penggunaannya sehari-hari bermakna ‘salah
satu bumbu dapur yang rasanya asih (natrium klorida)’, di
dalam ilmu kimia kata ini bermakna ‘senyawa asam dengan
logam’. Kata asam sendiri memiliki makna primer ‘pohon
yang besar pokoknya, tetapi kecil-kecil daunnya (Tamarrindus
Indica)’, di dalam ilmu kimia kata asam bermakna senyawa
yang umumnya terbentuk dari ion hidrogen positif dan ion
hidrogen negatif. Begitu pula kata akar yang memiliki makna
primer ‘bagian tumbuh-tumbuhan yang masuk ke dalam
tanah sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan’.
Dalam ilmu bahasa bermakna ‘unsur yang menjadi dasar
pembentukan kata’.
SEMANTIK
36 Teori dan Analisis