Page 11 - Buku PPh Pasal 21
P. 11

3.  Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas,

                      tetapi hanya mempekerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga
                      atau pekerjaan bebas dalam rangka menjalankan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.



                  HAK DAN  KEWAJIBAN PEMOTONG PAJAK

                  Hak Pemotong Pajak

                  Berikut  ini  hak-hak  pemotong  pajak  menurut  Undang-Undang  Nomor  36  Tahun  2008

                  tentang Pajak Penghasilan.
                   a.  Pemotong Pajak yang terjadi kelebihan jumlah penyetoran PPh Pasal 21 karena jumlah

                      PPh Pasal 21 yang terutang dalam 1 (satu) tahun kurang dari jumlah PPh Pasal 21 yang

                      telah disetor, berhak untuk mengajukan permohonan pengembalian kelebihan jumlah
                      tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak. Permohonan pengembalian harus dilakukan

                      selambat-lambatnya pada bulan Februari tahun berikutnya setelah tahun pajak berakhir,
                      dan  harus  memenuhi  persyaratan  administratif  serta  melampirkan  dokumen  yang

                      diperlukan.  Kelebihan  jumlah  tersebut  dapat  dikembalikan  seluruhnya  atau
                      dipergunakan sebagai pengurang jumlah PPh Pasal 21 yang harus disetor pada bulan-

                      bulan berikutnya.

                   b.  Pemotong  Pajak memiliki  hak  untuk  meminta  perpanjangan  waktu  dalam penyampaian
                      Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Perpanjangan waktu ini

                      harus  diminta  sebelum  jangka  waktu  yang  ditentukan  dalam  peraturan  perundang-
                      undangan  berakhir,  dan  harus  memenuhi  persyaratan  administratif  yang  berlaku.

                      Permohonan perpanjangan waktu dapat diajukan secara tertulis dan disampaikan kepada
                      Kantor  Pelayanan  Pajak  yang  berwenang.  Namun,  walaupun  telah  diperpanjang,

                      pemotong pajak tetap harus membayar jumlah PPh Pasal 21 yang terutang pada tanggal

                      jatuh tempo yang telah ditetapkan. Hal ini harus diingat oleh pemotong pajak agar tidak
                      terkena sanksi administrasi maupun sanksi pidana jika terlambat membayar atau tidak

                      membayar sama sekali.
                   c.  Pemotong Pajak memiliki hak untuk mengajukan keberatan jika tidak setuju dengan

                      keputusan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak terkait dengan PPh Pasal 21.
                      Proses pengajuan keberatan dilakukan dengan menyampaikan surat keberatan ke kantor

                      pajak  yang  bersangkutan  dalam  jangka  waktu  3  bulan  sejak  diterimanya  surat

                      pemberitahuan hasil pemeriksaan atau keputusan lain yang menjadi dasar keberatan.
                      Jika keberatan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka Pemotong




                                                                          Buku Saku: PPh Pasal 21        7
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16