Page 7 - E Panduan Studi Kasus
P. 7
Pembelajaran
Pembelajaran Studi
Kasus
A. Konsep Dasar
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi menempatkan
pembelajaran studi kasus sebagai bagian dari indikator pembelajaran
kolaboratif. Dikatakan kolaboratif sebab diharapkan dalam
pelaksanaannya, seluruh komponen (dosen dan mahasiswa)
Kompetensi
berinteraksi satu sama lain untuk mengonstruksi suatu ide atau produk
Abad 21
yang dapat menjadi solusi atas kasus yang diberikan. Metode
pembelajaran berbasis studi kasus telah tertulis pada Pasal 14 ayat 3 Pembelajaran berbasis
Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional kasus relevan dengan
kompetensi abad 21 yaitu :
Pendidikan Tinggi. (1) cara berpikir (kreatif,
Kasus merupakan narasi yang mengandung informasi dan perlu kritis, berbasis solusi,
pengambilan keputusan,
dianalisis (Boeriswati, 2021). Pembelajaran berbasis studi kasus pembelajaran), (2) cara
merupakan salah satu bentuk pembelajaran berpusat kepada mahasiswa bekerja (komunikatif,
kolaboratif), (3) cara hidup
(student center learning). Studi kasus merupakan bentuk stimulasi di masyarakat (kemampuan
pembelajaran melalui kasus nyata atau kasus yang dikarang. Metode bermasyarakat, kehidupan
dan karir, kepribadian, dan
studi kasus melatih mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan tanggung jawab sosial), dan
(4) cara bekerja
dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu syarat
(memanfaatkan ICT, literasi
utama dalam pembelajaran berbasis kasus ialah keaktifan mahasiswa informasi).
untuk mendalami kasus yang diberikan.
Model pembelajaran berbasis kasus mengharapkan peserta dapat menyusun dan
menggunakan tools analisis yang tepat untuk dapat menguraikan situasi kasus. Intrusi
kasus yang otentik dan relevan merupakan penghubung antara teori dan praktik
(Mentari dan Laily, 2014).
7
Menu