Page 10 - E Panduan Studi Kasus
P. 10
C. Implementasi
Untuk menjalankan proses pembelajaran berbasis studi kasus secara optimal maka
perlu dipahami terlebih dahulu terkait tugas dan peran dosen. Tugas dan peran dosen dalam
pembelajaran studi kasus yaitu :
1. Menyiapkan kasus yang akan dibahas sesuai tujuan instruksional yang akan dicapai
2. Menentukan proses pembahasan studi kasus (individu atau kelompok)
3. Pada tahap diskusi kelompok, dosen hanya sebagai pengamat (observer) dan hanya
memberi informasi bila diperlukan
4. Memperhatikan agar setiap peserta memiliki kesempatan berpartisipasi aktif yang
setara
5. Setelah waktu diskusi maka dosen mempersilahkan kelompok untuk melaporkan
hasil analisis dan pemecahan masalah
6. Merangkum dan menyimpulkan hasil belajar
Terdapat beberapa tipe kasus yang dapat disajikan oleh dosen kepada mahasiswa dalam
proses pembelajaran berbasis studi kasus. Tipe kasus yang dimaksud ialah :
1. Directed case
Dosen memaparkan skenario kasus untuk didiskusikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang terarah (close-ended). Jawaban dari pertanyaan tersebut
dapat diperoleh dari materi perkuliahan dan sumber lainnya
2. Dilemma/decision case
Dosen menghadirkan individu, lembaga, atau komunitas yang memiliki atau pernah
menghadapi kasus. Kasus tersebut kemudian dipaparkan dan menjadi bahan diskusi
mahasiswa untuk dicari solusinya. Dosen dapat menunjukkan solusi sebenarnya
setelah sesi diskusi kelompok
Pada pembelajaran menggunakan studi kasus terdapat setidaknya tiga strategi
pembelajaran yang dapat diimplementasikan yaitu :
1. Debat
Dosen sebagai fasilitator memberi kesempatan kepada tiap kelompok untuk
menetapkan posisi/pandangan terhadap kasus yang diajukan dan menyusun solusi
berdasarkan pandangan tersebut. Pada tahap presentase, setiap kelompok diberi
kesempatan menanggapi tawaran solusi
10
Menu