Page 225 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 225

Iwa Kusuma
 Sumantri (tengah)
 bersama pengurus
 Indonesische
 Vereeniging, dari kiri
 ke kanan: Darmawan
 Mangoenkoesoemo,
 Moh. Hatta,   Pada tahun 1925 Iwa berhasil menyelesaikan studi dan mendapat gelar Meester in de Rechten (Mr.).
 Iwa Kusuma
 Sumantri (ketua)   Pada tahun ini, di bawah kepemimpinan Soekiman Wirjosandjojo, Indonesische Vereeniging berganti
 Sastromoeljono,   nama—dengan menggunakan terjemahan bahasa Melayu—menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). PI
 Sartono
 (Sumber: Repro   melandaskan perjuangan pada empat prinsip: swadaya, nonkooperasi, solidaritas, dan kesatuan
 Di Negeri Penjajah:   nasional.  Tidak hanya  berfokus  untuk membangun kontak dengan pergerakan di tanah air, pada
                       17
 Orang Indonesia
 di Negeri Belanda   tahun 1925 PI memiliki strategi baru untuk memperluas jaringan politik dengan organisasi dan aktivis
 1600-1950. Jakarta:   antikolonial internasional di Eropa. Perwakilan-perwakilan PI dikirimkan ke beberapa kota penting
 Gramedia, 2008)
               di Eropa yang merupakan basis utama pergerakan antiimperialisme. Iwa mendapat tugas berangkat
               ke Moskow, Soviet, guna mempelajari eenheidsfront ‘front persatuan’. Di Moskow ia tinggal di asrama
               pekerja, buruh, dan pelajar yang berasal dari daerah Timur; hal yang berbeda dengan Semaun yang
               tinggal di hotel mewah.   Untuk  menambah  uang  keperluan  hidup, ia  mengajar  di universitas  dan
                                     18
               menulis buku.  Secara keseluruhan Iwa tinggal selama satu setengah tahun di Soviet.
                           19
               Pada tahun 1927 PI—yang semakin aktif melebarkan jaringannya di dunia internasional—diundang
               menghadiri Kongres Menentang Kolonialisme dan Imperialisme di Brussels, Belgia. Salah satu hasil
               konferensi ini adalah kesepakatan membentuk Liga Anti Imperialisme dengan Moh. Hatta duduk sebagai
 School lebih mudah melanjutkan pendidikan ke Belanda karena tidak harus menempuh ujian masuk. Di
 samping itu tersedia berbagai beasiswa pendidikan dengan syarat sesudah menyelesaikan pendidikan   salah satu anggota tertinggi. Keterlibatan PI dalam Liga Anti Imperialisme mengundang kekhawatiran
               Pemerintah  Belanda  yang  menganggap  bahwa  organisasi  tersebut  bernuansa  radikal karena  ada
 kedokteran atau pendidikan hukum mereka harus bekerja pada pemerintah Belanda beberapa tahun
 12
 lamanya.  Di antara gelombang baru kedatangan pelajar Indonesia ke Belanda ini terdapat nama-nama   beberapa anggotanya yang merupakan tokoh komunis internasional. Akhirnya pemerintah Belanda
 yang kelak menjadi tokoh pergerakan, seperti Ali Sastroamidjojo, Soetan Sjahrir, Achmad Soebardjo   menangkap para anggota PI yang berada di Den Haag dan Leiden, di antaranya Ali Sastroamidjojo,
 yang keluarganya berlatar belakang pejabat rendah, Darmawan Mangoenkoesomo yang berasal dari   Pamontjak, Hatta, dan Abdoelmadjid Djojoadhiningrat. Iwa Kusuma Sumantri berhasil meloloskan
 keluarga kepala sekolah, Arnold Mononutu yang merupakan anak seorang dokter, dan Moh. Hatta   diri dari tangkapan polisi Belanda. Ia bersama Soebardjo pergi ke Belgia dengan membuat paspor baru
               di Ostende. Dari Belgia ia terbang ke London.  Iwa hanya tinggal selama kurang dari seminggu di
                                                          20
 yang keluarganya berlatar belakang ulama dan pedagang kaya.
               London karena kondisi kesehatannya memburuk—sebetulnya kondisi ini sudah diderita sejak tinggal di
 Selama menjadi pelajar di Universiteit Leiden, Iwa Kusuma Sumantri tidak hanya menghabiskan   Moskow. Dari London Iwa pergi ke Paris melalui Southampton dan Boulogne.
                                                                                     21
 hari-harinya  dengan  belajar. Ia  terjun  ke  dunia  pergerakan  dengan  bergabung  ke  dalam  organisasi   Hidup berpindah-pindah dengan kondisi kesehatan yang tidak baik membuat Iwa berpikir pulang ke
 perkumpulan pelajar Indonesia, Indonesische Vereeniging. Pada waktu ia datang di Belanda sedang   Indonesia.  Namun,  penangkapan aktivis  komunis secara  besar-besaran  di Indonesia  membuatnya
 terjadi perubahan di dalam organisasi nasionalis ini. Organisasi yang pada awalnya bernama Indische   menimbang-nimbang keinginan tersebut. Pada akhirnya Iwa memutuskan kembali ke tanah air melalui
 Vereeniging dan hanya merupakan klub perkumpulan pelajar dengan “orientasi senang-senang” ini   perjalanan selama empat minggu dari Marseille, singgah di Singapura, kemudian tiba di Indonesia.
 kemudian berubah haluan menjadi radikal dan politis. Perubahan ini sebagian besar disebabkan oleh
 kedatangan generasi baru pasca-Perang Dunia I yang memiliki kesadaran politik jauh lebih tinggi
 13
 dari generasi mahasiswa sebelumnya.  Mereka pada umumnya memiliki pengalaman karena sudah   PENGACARA, POLITIK, DAN PENGASINGAN
 14
 terlibat dalam organisasi sosial-politik pemuda ketika masih berada di tanah air.  Perubahan nama dari
 “Indische” ke “Indonesische” menyiratkan sikap yang lebih kuat sebagai orang Indonesia: bukan bagian   Sekembalinya ke tanah air Iwa Kusuma Sumantri diajak bergabung di kantor pengacara Iskaq
 ataupun orang Hindia Belanda.  Tjokrohadisurjo yang merupakan kawan lama di PI. Atmosfer pergerakan sangat bergelora di Bandung
               sebab kota ini merupakan markas Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno. Iwa
 Selang setahun bergabung dalam Indonesische Vereeniging Iwa dipilih sebagai ketua, menggantikan   Kusuma Sumantri bersama dengan para alumni PI, di antaranya Mr. Sartono, Mr. Soenario, dan Mr.
 Hermen Kartawisastra. Naiknya Iwa menjadi pemimpin Indonesische Vereeniging membuat   Iskaq, memutuskan bergabung dengan PNI, yang menurut mereka memiliki kesamaan visi dengan PI.
 organisasi ini semakin berwatak antikolonial. Di bawah kepemimpinan Iwa, Indonesische Vereeniging   Iwa  tidak lama bekerja  di Bandung  dan memutuskan pindah ke kantor pengacara  Mr. Sartono  di
 mengemukakan tiga asas pokok yang menjadi pegangan tetap bagi Indonesische untuk tahun-tahun   Jakarta. Di sini pun ia tidak lama karena diminta oleh pamannya di Medan, Dr. Abdul Manaf, membuka
 mendatang: kemerdekaan bagi Indonesia, self-help, dan perjuangan ke arah kesatuan.  Asas self-help   kantor pengacara di sana. Di kota itu belum banyak pengacara sehingga mungkin terdapat banyak
 15
 kemudian berkembang menjadi prinsip “nonkooperasi” dalam arti Indonesische Vereeniging tidak akan
 bekerjasama dengan pemerintah Belanda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tujuan   kesempatan bagi Iwa untuk membaktikan ilmunya. Ketika itu Medan merupakan salah satu wilayah
               poenale sanctie sehingga kehadiran seorang pengacara Indonesia dapat membantu buruh-buruh yang
 organisasi ini, yaitu kemerdekaan Indonesia, kemudian disalurkan melalui organ majalah mereka yang   mengalami masalah akibat peraturan tersebut. Pertemuannya dengan kalangan buruh dan petani yang
 juga turut berganti nama dari Hindia Poetra menjadi Indonesia Merdeka. Pendahuluan edisi perdana   terepresi di wilayah Deli dan sekitar Sumatera Timur mendekatkannya dengan politik kelas bawah. 22
 Indonesia  Merdeka  menyebutkan  bahwa  perubahan  nama  Hindia  Poetra  menjadi  Indonesia  Merdeka
 mengungkapkan tujuan dan usaha organisasi ini, yaitu merdeka! Di samping itu kata Indonesia Merdeka   Di Medan, Iwa Kusuma  Sumantri memimpin surat kabar  Matahari Indonesia. Secara  teratur ia
 diharapkan  dapat  menjadi semboyan  yang  menarik  pemuda  Indonesia  untuk  berjuang  mencapai   menyalurkan pandangan politiknya yang mengkritik pemerintah kolonial melalui tulisan-tulisannya di
 kemerdekaan. 16  media tersebut.  Ia menjadi penasihat organisasi Pergerakan Persatuan Sopir dan Pekerja Bengkel
                              23



 212  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  213
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230