Page 365 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 365

Atas
 Menteri Pendidikan
 dan Kebudayaan
 Daoed Joesoef
 Memberikan
 keterangan pers
 mengenai rapat kerja
 Rektor Universitas/  Kebijakan NKK berlaku resmi setelah Mendikbud Daoed Joesoef mengeluarkan Surat Keputusan No.
 Institute Negeri dan   0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan BKK berlaku resmi setelah keluarnya Surat
 Kantor Pendidikan
 dan Kebudayaan se   Keputusan No. 037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Dengan keluarnya kedua SK
 Indonesia di hotel
 Sahid Jaya, Jakarta  tersebut kampus menjadi kawasan “steril” kegiatan politik. Senat Mahasiswa dan Dewan Mahasiswa di
 (Sumber:      semua perguruan tinggi dibubarkan.
 Perpustakaan
 Nasional Republik   Kebijakan yang  dianggap kontroversial ini sebetulnya  merupakan akumulasi serentetan peristiwa
 Indonesia)
               yang melibatkan mahasiswa pada masa-masa sebelumnya. Muara dari berbagai peristiwa tersebut
 Tengah        adalah protes terhadap pemerintah dan pemerintah tampaknya tidak ingin lagi menjadi sasaran
 Menteri Pendidikan   protes tersebut. Pada tahap paling awal sejarah Indonesia kontemporer, kebebasan yang dinikmati
 dan Kebudayaan
 Dr. Daoed Joesoef   mahasiswa, misalnya, berhasil menumbangkan rezim Orde Lama pada tahun 1966. Selanjutnya pada
 meresmikan diskusi
 apresiasi sastra   tahun 1971 mahasiswa memprotes sikap pemerintah yang dianggap berpihak kepada salah satu
 dalam rangka   peserta Pemilihan Umum (Pemilu), Golongan Karya. Keberpihakan pemerintah dianggap mahasiswa
 memperingati
 Sumpah Pemuda ke-  menyebabkan Pemilu tidak berjalan sesuai dengan mottonya: jujur dan adil. Oleh karena itu mahasiswa
 51 di Taman Ismail   mengkampanyekan “golongan putih”, yakni tidak ikut-serta memberi suara dalam Pemilu. Mahasiswa
 Marzuki tanggal 29
 Oktober 1979  juga mengkritisi rencana pemerintah membangun Taman Mini Indonesia Indah tahun 1973 karena
 (Sumber:      dianggap memboroskan keuangan negara yang saat itu nilainya sebesar Rp 10,5 milyar. Mahasiswa
 Perpustakaan
 Nasional Republik   juga memprotes keras derasnya modal asing masuk ke Indonesia dan mereka kemudian turun ke jalan
 Indonesia)
               berdemontrasi. Demonstrasi yang kemudian dikenal dengan Mala Petaka Lima Belas Januari (Malari)
               tahun 1974 itu dianggap pemerintah sebagai kegiatan yang keterlaluan, apalagi dilakukan pada saat
 Bawah
 Menteri Pendidikan   kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia (Jakarta).
 dan Kebudayaan
 Dr. Daoed Joesoef   Bagi Daoed Joesoef apa yang dilakukan oleh mahasiswa di atas merupakan kegiatan politik praktis,
 membuka pameran
 Seni Patung   padahal mahasiswa bukan bagian pelaku politik praktis. Tugas utama mereka adalah membangkitkan
 Indonesia 1981 di   kemampuan nalar individu serta mengembangkan kemampuan berpikir analisis dan sintetis. Daoed
 Balai Budaya
 (Sumber:      Joesoef mempersilakan mahasiswa mempelajari politik, tetapi tidak berpolitik praktis. Dengan
 Perpustakaan   memperkenalkan NKK/BKK ia berupaya mengembalikan kampus sebagai lingkungan kaum intelektual,
 Nasional Republik
 Indonesia)    lingkungan tempat menuntut ilmu, dan tempat menyemai benih-benih kecendekiawanan. Organisasi
               kemahasiswaan  yang  diperbolehkan  hanya  pada  tingkat  fakultas  (senat  mahasiswa) dan  jurusan
               (himpunan mahasiswa). Konsep kebijakan NKK/BKK berhasil “membelenggu” kehidupan kampus agar
               steril dan jauh dari campur tangan kebijakan politik pemerintah.

               Sejalan dengan pemberlakuan NKK/BKK Daoed Joeseof memperkenalkan sistem pendidikan Satuan
               Kredit Semester (SKS). Melalui sistem ini mahasiswa dituntut untuk segera menyelesaikan kuliah.
               Mereka diprogram bisa menamatkan pendidikan dalam waktu empat sampai tujuh tahun. Program
               ini berbeda  jauh dengan sistem lama  yang  mahasiswanya  bisa  selesai dengan gelar Doktorandus/
               Doktoranda, Sarjana Hukum, atau Insinyur hingga belasan tahun. 14

               Segenap kegiatan mahasiswa di lingkungan kampus pada saat itu, sebagaimana ditulis Daoed
               Joesoef dalam buku Rekam Jejak Anak Tiga Zaman, tidak sesuai dengan hakikat kampus sebagai
               masyarakat ilmiah. Akibatnya tidak kondusif bagi usaha pemenuhan kebutuhan demokrasi untuk
               pembentukan masyarakat sipil; padahal eksistensi masyarakat sipil seharusnya menjadi ideal bagi
               gerakan mahasiswa dan bukan menjadi politikus insidental-sporadis di jalan raya. Melalui kebijakan
               NKK/BKK, Daoed Joesoef ingin mahasiswa menjadi pemikir seperti Bung Hatta dan bukan sibuk
               demonstrasi.

               Seperti disebut di atas, pada Agustus 1978 Daoed Joesoef membentuk Komisi Pembaruan Pendidikan
               Nasional. Komisi ini bertugas merumuskan pendidikan nasional yang bersifat semesta, menyeluruh,
               dan terpadu. Pertama, yang dimaksud semesta meliputi seluruh elemen kebudayaan, mulai dari logika,
               etika, estetika, nilai-nilai moral, hingga spiritual. Kedua, menyeluruh dalam arti meliputi setiap jenis




 352  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  353
   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369   370