Page 115 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 115
menggunakan pendekatan bahasa, secara khusus
dalam hal analisis sintagmatis dan
paradigmatic.Sebab hal ini pula yang
mengantarkan Syahru>r berpendapat bahwa tidak
ada sinonim dalam bahasa, karena setiap kata
memiliki nuanasa makna yang spesifik. 183
Kemudian Ja’far juga mengatakan bahwa
metodologi linguistik Syahru>r dipengaruhi oleh
pandangan tiga tokoh linguistic Arab, yaitu Abu>
Ali> al-Fa>risi, Ibnu Jinni dan Abdul Qa>hir al-
Jurja>ni>. Di samping itu pula Syahru>r sangat
terilhami dengan karya gurunya Ja’far dengan
judul disertasinya Karakter Struktur Bahasa Arab
dalam Perspektif Studi Linguistik Modern (al-
Khasa}i>s al-Banawiyyah li al-‘Arabiyyah fi Daui
al-Dira>sa>h al-LIsaniyyah al-Hadi>s}ah), sehingga
dari karya ini Syahru>r membanngun ssebuah
pendekatan linguistic yaitu “Pendekatan Historis-
ilmiah dalam Studi Linguistik (al-Manhaj al-
Ta<rikhi al-‘Ilmi fi al-Dira>sa>h al-Lughawiyyah).
Di samping bersandar kepada metode
semantik Abu Ali Al-Farisi yang bisa didapatkan
dalam khazanah pemikiran Ibn Jinni dan Abd al-
Qadir al-Jurjani (terlihat seringnya Syahru>r
memilih kamus Maqa>yis al-Lughah, red), secara
183 Sahiron Syamsudin,” Book Review al-Kita>b wa al-Qur’a>n” ,al-
Jamilah Journal of Islamic studies, no. 62/XXI/1998, hlm. 195.
101