Page 114 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 114
dokumentasi religious tersebut. Secara umum
normativitas ajaran wahyu dibangun, diramu,
dibakukan, dan ditelaah lewat pendekatan
doktrinal-teologis, sedangkan historisitas
keberagaman manusia ditelaah lewat berbagai
sudut pendekatan keilmuan sosial-keagamaan
yang bersifat multi dan inter disipliner, baik lewat
pendekatan filosofis, historis, psikologis,
sosiologis, kultural, antropologis, maupun
hermeneutik. 182
Syahru>r dalam hal ini –sebagaimana
pengakuannya- memilih setidaknya dua
pendekatan dalam upaya meramu bacaan yang
humanis. Pendekatan tersebut adalah, pendekatan
bahasa / linguistikdan pendekatan scientific.
Kaitannya dengan pendekatan linguistik serta
prinsip-prinsip metodologis yang digunakan oleh
Syahru>r, maka di dalam karyanya berjudul al-
Kita>b wa al-Qur’a>n Qira>’ah Mu’a>s}irah dipaparkan
oleh guru linguistiknya Ja’far Dakk al-Ba>b di
bagian pengantar. Dengan bantuan gurunya, maka
Syahru>r memaparkan hasil-hasil istinbat serta
metodologi dan pendekatan yang itu merupakan
hal-hal yang penting digunakan dalam mengkaji
ayat-ayat Al-Qur’an. Syahru>r sangat dominan
182 M. Amin Abdullah, Studi Agama, Normatitivas atau Historisitas ?,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996 , hlm. V.
100