Page 121 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 121

mengabaikan  yang  bersifat  pengecualian,
                        sebab hal-hal yang bersifat pengecualian, akan
                        dapat  dirunut  periodesasi  perkembangan
                        sebelum dan sesudahnya.

            D.  Dasar  Munculnya  Teori  Asinonimitas  Muhammad
                 Syahrur

                    Dalam tata bahasa Arab dikenal istilah  al-Wuju>h
            dan  an-Nazha>’ir.  Di  mana  al-Wuju>h diartikan  kesamaan

            lafaz}  dan  perbedaan  makna,  sedang  an-Nazha>’ir adalah

                 }
            lafaz-lafaz} yang berbeda dengan makna yang sama. Dan
            ada  yang  berpendapat  an-Nazha>’ir     serupa  dengan


            mutara>dif dan  al-Wuju>h serupa  dengan  Musytara>k.
            Kemudian ada juga perbedaan antara mutara>dif  dengan an-
            Nazha>’ir .  Kendati  keduanya  serupa,  tetapi  letak
            perbedaannya pada kedalaman analisis. 192
                    Di samping itu ada juga sebagai ulama terdahulu

            yang  menolak  adanya  Mutara>dif dalam  Al-Qur’an,  akan
            tetapi pendapat tersebut ditolak oleh mayoritas ulama lain.
            Demikaian pula pada era kontemporer, yaitu Muhammada
            Syahru>r yang merupakan salah satu tokoh tafsir yang ikut
            serta  dalam  menyikapi  perbedaan  pendapat  kaitannya
            dengan sinonimitas (mutara>dif).
                    Muhammad Syahru>r termasuk tokoh yang menolak
            terhadap adanya sinonimitas dalam lafaz-lafaz} Al-Qur’an.
                                                    }
            Dasar  pemikirannya  ini  tentunya  ada  alas  an  dan


            192 M. Quraish Shiha>b, Kaidah Tafsir,  cet. II, Tangerang: Lentera Hati,
                  2013, hlm.  120-121.

                                       107
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126