Page 124 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 124
bahwa kata al-zabnu dan al-d}ainu memiliki makan yang
sama yaitu kecemasan.
Pendapat Ibnu ‘Arabi ini diperkuatnya dengan
dalil Al-Qur’an dan hadis Nabi yang berbunyi:
ۗ
َ
ٰ
ۤ
َ لْ َ و ۚ ىنْسُحْلا ُءاَمْسَ ْ لْا ُهَلف ا ْ وُعْدَت اهم اًّيَا َن ٰ مْح ه رلا اوُعْدا وَا ه اللّ اوُعْدا لق ُ
ِ
ِ َ
ٰ
ً لاْيِبَس َكِلذ َنْيَب غَتْبا َ و اَهِب ْ تِفاَخُت َ لْ َ و َكِت َ لاَصِب ْ رَهْجَت
ِ
“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-
Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia
mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam
shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah
jalan tengah di antara kedua itu" . 194 (al-Isra: 110).
Demikian juga didasarkan pada sabda Rasulullah
saw. sebagai berikut:
195 فاك فاش اهلك تاغل عبس ىلع نارقلا لزن ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر لا ق
194 Lihat Q.S. al-Isra’ [17]: 110. Sebagaimana umumnya bahwa Allah
memiliki 99 nama yang dikenal dengan al-Asma’ al-Husna
(nama-nama yang baik), salah satunya seperti yang tertera
dalam ayat yaitu ar-Rahman , dan kesemua nama tersebut sama
yaitu nama-Nya. Sehingga nama manapun bisa dipakai oleh
makhluk-Nya ketika berdo’a. sekirnya ini menjadi dasar Ibnu
‘Arabi menganggap makna ke dua lafaz} dalam syi’r itu sama.
195 Hadist yang diriwayatkan oleh banyak perawi, yaitu Imam al-
Bukha>ri, Muslim, Abu> Daud, Ahma>d bin Hanbal, Ibnu Malik
dan al-Nasa’i.dalam S}ahi>h Bukha>ri juz II, Beirut; Da>r al-fikr,
1881) hlm 100. Hadist tersebut dihukumi hadits Maudhu yang
>
dijadikan legitimasi ulama klasik untuk memperkuat
pendapatnya. Lihat M. Nuruddin al-Munajjad, al-Tara>duf fi al-
Qur’an…hlm. 38.
110