Page 144 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 144
syai’” 219 (menunjukan makna berkumpulnya sesuatu
dengan sesuatu yang lain). Senada pula dengan pengertian
yang terdapat dalam Ensiklopedia Al-Qur’an, bahwa
kita>bah (ةباتك) yang dalam bentuk mashdar yang terambil
dari kata kerja kataba (بتك) bararti mengumpulkan sesuatu
dengan sesuatu. Namun arti yang lebih umum yaitu
mengumpulkan atau menggabungkan huruf-huruf menjadi
tulisan. 220
Secara bahasa al-kita>bah merupakan nama untuk
lembaran (shahi>fah) yang ditulisi. Sementara secara istilah
nama bagi wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada
utusan-Nya, seperti Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.
Inilah di antara makna kita>bah. Namun di dalam Al-Qur’an
akan ditemukan kata kita>bah disebut sebanyak 230 kali, di
samping makna di atas juga yang berarti suatu ketetapan,
hukum, dan kewajiban. 221
Adapun kita>bah yang merujuk pada arti “lembaran
yang ditulisi” terdapat pada QS. An-Nisa: 153 dan QS. Al-
‘An’am: 7. Sedangkan yang merujuk pada arti Kitab
wahyu, yaitu pada QS. Al-Baqarah: 2 dan 53 serta QS. A>li
‘Imra>n: 3 dan 7. Dan yang merujuk kepada makna Al-
Qur’an yaitu QS. Al-Baqarah: 2. QS. Al-Maidah: 48, dan
219 Abi Husein Ahmad bin Fari>s bin Zakaria, Maqa>yi>s al-Lughah , cet.I,
Mesir: Da>r al-Hadis}, hlm. 2008.
220 M. Quraish Shihab,et al, Ensiklopedi Al-Qur’an; Kajian Kosa Kata,
cet. I, Jakarta: Lentera Hati, 2007, hlm. 494.
221 M. Quraish Shihab,et al, Ensiklopedi Al-Qur’an; Kajian Kosa
Kata…hlm. 494.
130