Page 149 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 149
manusia. Sehingga Allah Swt. menyebutnya dengan
kita>ban mu’ajjala> (yang telah ditetapkan waktunya). Ia
merupakan sehimpuna syarat-syarat tertentu. Kemudian
jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, maka
kematianpun terjadi. Sehingga mati merupakan fenomena
alam yang bertentangan dengan fitrah manusia. Karena
fitrah manusia adalah mempertahankan kehidupan, cinta
keabadian, melawan kematian. Hal inilah yang menjadi ciri
khas yang menyatukan takli>f-takli>f yang terdapat dalam
Al-Qur’an di bawah bab atau tema kutiba ‘alaikum,
digunakan dalam hal pengajaran maupun takli>f
(pembebanan) baik hal perintah dan larangan yang sifatnya
bertentangan dengan fitrah manusia. Oleh karenanya
manusia perlu mengekang fitrahnya untuk
menjalankannya, sekalipun hal itu sangat dibencinya. 232
Adapun beberapa ayat yang dijadikan contoh oleh
Syahru>r, terkait dengan pengajaran dan takli>f
(pembebanan) baik itu perintah maupun larangan yang
menggunakan lafaz} kita>bah yang menunjukan suatu
“kewajiban” yang bertentangan dengan fitrah manusia,
yaitu:
>
232 Muhammad Syahru>r, al-Islam wa al-Ima>n; Manzu>mah al-Qiyam ,…
hlm. 48 .
135