Page 153 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 153
santun dan kasih sayang. dan mereka mengada-adakan
rahbaniyyah, Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada
mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-
adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka
tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang
semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang
beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara
mereka orang-orang fasik”.(al-Hadi>d/57: 27).
Dalam ayat di atas, orang Nasrani ditemukan istilah
rahba>niyyah 235 merupakan suatu istilah yang disematkan
kepada seoarang pendeta Nasrani. Allah Swt.
menceritakan mereka dengan menggunakan lafaz kita>bah,
}
karena mereka mewajibkan diri mereka sendiri yang tidak
diwajibkan oleh Allah Swt. mereka menghapus risalah
Nabi Muhammad Saw., menjauhkan manusia dari
kelezatan hidup, menjauhi perkawinan. Yang mana
kegiatan itu semua sangat bertentangan denga fitrah
manusia. Karenanya disampaikan dengan menggunakan
lafaz} “katabaha> ‘alayhim”.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
235 Yang dimaksud dengan Rahba>niyah ialah tidak beristeri atau tidak
bersuami dan mengurung diri dalam biara. Suatu sikap enggan
menikah, menjauhi dari kelezatan duniawi, memakai pakaian
kasar, makan dan minum dengan sangat sederhana, dan
menyendiri di tempat-tempat terpencil. Lihat M.Quraish
,
Shihab, Al-Qur’an dan Maknanya cet. 2, Tangerang:Lentera
Hati, 2013, hlm. 541.
139