Page 155 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 155
kita>bah dalam penerapananya. Hal ini menunjukan ada hal
yang bertentangan dengan fitrah manusia dalam
mengimplementasikan hukum qisha>sh. Qisha>sh
merupakan suatu kegiatan pembunuhan, membunuh jiwa
sebagai akibat atau hukuman yang dilakukan oleh
seseorang yang melakukan pembunuhan. Kesemuanya
akan berakibat pada kematian. Kematian merupakan suatu
hal yang sangat dibenci oleh manusia dan kematian
tentunya bertentangan dengan fitrah manusia.
ْ
َ
ِ
ِ
َنْي ِ ب َ رقَ ْ لاا َ و ِ نْيَدِلا َ وْلِل ةَّي ِ ص َ وْلا ا ً رْيَخ َك َ رَت ْنا ت ْ وَمْلا م كَدَحَا َ رَضَح اذا ْم كْيَلَع َ بِت ك
ۖ
ۗ َنْيِقَّت مْلا ىَلَع اًّقَح ۚ ِ ف ْ و رْعَمْلا ِ ب
“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara
kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia
meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-
bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah)
kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.”(al-Baqarah:
180).
Lafaz} pada ayat di atas juga menggunakan kita>bah
pada hal wasiat. Sementara wasiat merupakan salah satu
taklif yang sering kali tidak disukai oleh manusia. Karena
sering kali terjadi wasiat yang dilakukan oleh orang yang
akan meninggal dunia kepada ahli waris maupun kepada
harus melalui pemerintahan yang sah. Lihat M.Quraish Shihab,
Al-Qur’an dan Maknanya…hlm. 27.
141