Page 158 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 158
atau “pemotongan” 239 . Makna ini menggambarkan kepada
sesuatu yang bersifat material, seperti memotong kayu dan
bersifat immaterial, seperti putusan atau pilihan di antara
banyak pilihan. Kemudian dari sini pula berkembang
menjadi beraneka ragam makna yang timbul. Seperti di
kamus-kamus ditemukan makna memutuskan,
menetapkan, menentukan, mewajibkan, dan melaksanakan
hukum. Namun kesemua makna itu dikembalikan kepada
arti asli yang “pemutusan” atau “pemotongan”. Sesuatu
yang wajib dikerjakan dinamakan fardh . Dinamakan
demikian karena kewajiban tersebut telah memutuskan
seseorang dari pilihan lain.
Fari>dah bermakna kewajiban juga diarikan oleh Ar-
Raghib Al- As}fahani ketika lafaz} fari>dah dirangkaikan
dengan kata s}adaqah (ةقدص), kata tersebut berarti
“kewajiban”, seperti dalam QS. At-taubah [9]: 60. Dan
juga bila dirangkaikan dengan kata ‘ala (ىلع), seperti QS.
Al-Ahza>b [33]:50. Sementara jika dirangkaikan dengan
kata fi> (ىف) akan bermakna “ketetapan”, seperti QS. Al-
Baqarah [2]: 197.
Namun secara umum, kata fari>dah dalam Al-Qur’an
digunakan untuk arti:
a. Ketentuan; umumnya terdapat pada ayat-ayat
yang membicarakan ketentuan membayar mahar
239 M. Quraish Shihab,et al, Ensiklopedi Al-Qur’an; Kajian Kosa
Kata…hlm. 217.
144