Page 148 - Dr. Abdul Rasyid Ridho, M.A
P. 148

lafaz}  (kita>bah dan  fari>dah)  yang  umumnya  dimaknai
            dengan    suatu    kewajiban,    akan   tetapi   Syahru>r
                                                            }
            berpandangan bahwa yang walaupun kedua lafaz tersebut
            bermakna  suatu  lafaz  yang  menujukkan”kewajiban”,
                                    }
            namun memiliki kandungan kewajiban yang berbeda.


                   Menurutnya kita>b berarti serangkaian  unsur yang
            sebagian  dikumpulkan  dengan  sebagian  lainnya  untuk
            mengeluarkan  makna  baru. 229   Pengertian  ini  agak  mirip
            dengan arti kataba  ( بتك) yang ada dalam kitab “maqa>yis al-
            lughah”  yaitu  memasukkan  sesuatu    dengan  sesuatu
            lainnya dalam satu kumpulan (yadullu ‘ala> jam’i as-syai’
            ila>  syai’). 230 Sebagai  contoh  ketika  orang  menulis  atau
            mengarang akan mengumpulkan satuan-satuan kata dalam
            kalimat di bawah satu judul, satu buku yang mengandung
            makna  baru.  Allah  Swt.  juga  menyatakan  bahwa  semua
            fenomena alam sebagai kita>b, yang mana semua fenomena
            tersebut  diibaratkan  sebagai  himpunan  yang  memiliki
            unsur-unsur  yang  membentuknya.  Fenomena  tersebut
            seperti,  kelahiran,  gempa  bumi,  kehidupan,  kematian,
            pertanian, perdagangan, kesemuanya merupakan kita>b  . 231
                   Mati salah satu contoh fenomena alam yang terjadi
            dan  berlangsung  yang  sifatnya  jauh  dari  pengetahuan


                                     >
            229  Muhammad Syahru>r, al-Islam wa al-Ima>n; Manzu>mah al-Qiyam ,…
                  hlm. 48 .
            230   Abi  Husein  Ahmad  bin  Faris  ibnu  Zakaria,  Maqa>yis  al-lughah,
                  Mesir: Da>r al-Hadi>s, 2008, cet.1, hlm. 801.
            231  Muhammad Syahru>r, al-Islam wa al-Ima>n; Manzu>mah al-Qiyam ,…
                                     >
                  hlm. 48.
                                       134
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153