Page 19 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 19

Berdasarkan śloka-śloka tersebut di atas sudah jelas bahwa bentuk Yajña bermacam
                 macam.  Ada  dalam  bentuk  persembahan  dengan  mempergunakan  sarana  (banten,
                 sesajen).  Dan  ada  juga  persembahan  dalam  bentuk
                 pengorbanan  diri/pengendalian  diri  (pengendalian
                 indriya). Mengorbankan segala aktivitas, mengorbankan
                 harta benda (kekayaan) dan pengorbanan dalam bentuk
                 ilmu  pengetahuan.  Jadi  banyak  jalan  yang  bisa  kita
                 tempuh untuk menghubungkan diri dengan Tuhan yang
                 Maha  Esa  (Sang  Hyang  Widhi  Wasa).  Berdasarkan
                 waktu pelaksanaanya Yajña dapat dibedakan menjadi:  Sumber:www.kayuselem.net
                                                                   Gambar 1.5 Pelaksanaan Tri Sandhya

                 1.  Nityᾱ Yajña, yaitu Yajña yang dilaksanakan setiap hari seperti halnya:
                 a.  Tri Sandhya
                   Tri Sandhya adalah merupakan bentuk Yajña yang dilaksanakan setiap hari, dengan
                 kurun  waktu  pagi  hari,  siang  hari,  dan  sore  hari.  Tujuannya  adalah  untuk  memuja
                 kemaha kuasaan Hyang Widhi, mohon anugerah keselamatan, mohon pengampunan
                 atas kesalahan dan kekurangan yang kita lakukan baik secara langsung maupun tidak
                 langsung.
                 b.  Yajña Śeṣa/masaiban/ngejot
                   Mesaiban/ngejot  adalah  Yajña  yang  dilakukan  ke  hadapan  Sang  Hyang Widhi
                 Wasa beserta manifestasinya setelah memasak  atau sebelum menikmati  makanan.
                 Tujuannya  adalah  sebagai  ucapan  rasa  bersyukur  dan  terima  kasih  atas  segala
                 anugerah  yang  telah  dilimpahkan  kepada  kita.  Dalam  sastra  suci  Agama  Hindu
                 disebutkan sebagai  berikut:
                                Yajña-śṡṣṭaśinah santo mucyantesarva-kilbiṣaiḥ,
                                Bhuñjate te tv agham pāpā pacanty ātma-kāraņāt.

                                                Terjemahan:
                            Para penyembah Tuhan dibebaskan dari segala jenis dosa,
                              Karena mereka makan makanan yang dipersembahkan
                            Terlebih dahulu untuk korban suci. Orang lain, yang hanya
                             menyiapkan makanan untuk menikmati indriya-indriya
                                   Pribadi, sebenarnya hanya makan dosa saja
                   Orang yang baik adalah mereka yang menikmati makanannya setelah melakukan
                 persembahan, ber-Yajña, bila tidak demikian sesungguhnya mereka adalah orang-orang
                 yang berdosa serta pencuri yang tidak pernah menikmati kebahagian dalam hidupnya.
                 Makna dari pelaksanaan Yajña-sesa adalah sebagai berikut:
                 1)  Mengucapkan terima kasih dan rasa bersyukur ke hadapan Sang Hyang Widhi
                   Wasa  (Tuhan Yang Maha Esa).
                 2)  Belajar dan berlatih melakukan pengendalian diri.
                 3)  Melatih sikap tidak mementingkan diri sendiri,



                 12   | Kelas X SMA/SMK
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24