Page 20 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 20

Tempat-tempat melaksanakan persembahan Yajña-sesa:
                   1)  Di halaman rumah, dipersembahkan kepada ibu pertiwi.
                   2)  Di tempat air, dipersembahkan kepada Dewa Visnu.
                   3)  Di kompor atau tungku, dipersembahlkan kepada Dewa Brahma.
                   4)  Di pelangkiran, di atap rumah, persembahan ditujukan kepada Sang Hyang Widhi
                      Wasa dalam prabhawanya sebagai akasa dan ether.
                   5)  Di tempat beras.
                   6)  Di tempat saluran air (sombah).
                   7)  Di tempat menumbuk padi.
                   8)  Di pintu keluar pekarangan (lebuh)

                   c.  Jñāna Yajña
                      Jñāna Yajña adalah merupakan Yajña dalam bentuk pengetahuan. Dengan melalui
                   proses belajar dan mengajar. Baik secara formal maupun secara informal. Proses
                   pembelajaran ini hendaknya dimulai setiap hari dan setiap saat, sehingga kemajuan
                   dan peningkatan dalam dunia pendidikan akan mencapai sasaran yang diinginkan.
                   Melalui  sistem  pendidikan  yang  ada,  yang  dimulai  sejak  dini  di  dalam  keluarga
                   kecil, sekolah dan dilakukan secara terus-menerus selama hayat dikandung badan.
                   Seperti  dalam  bentuk  pembinaan  secara  berkesinambungan,  bertahap,  bertingkat
                   dan  berkelanjutan.  Umat  Hindu  hendaknya  menyadari  membiasakan  diri  belajar,
                   karena hal itu merupakan salah satu cara mendekati diri kepada Sang Hyang Widhi
                   Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.


                   2. Naimittika Yajña
                      Naimittika Yajña adalah Yajña yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang
                   sudah dijadwal, dasar perhitungan adalah :
                   a)  Berdasarkan perhitungan wara, perpaduan antara Tri Wara dengan Pañca Wara.
                      Contoh:    Kajeng  kliwon.  Perpaduan  antara  Pañca  Wara  dengan  Sapta  Wara.
                      Contohnya: Buda wage, Buda kliwon, Anggara kasih dan lain sebagainya.
                   b)  Berdasarkan  penghitungan  Wuku.  Contohnya:  Galungan,  Pagerwesi,  Saraswati,
                      Kuningan.
                   c)  Berdasarkan atas penghitungan Sasih. Contohnya: Purnama, Tilem, Nyepi, Śiwa
                      Rātri.


                   3.  Insidental
                      Yajña ini didasarkan atas adanya peristiwa atau kejadian-kejadian tertentu yang
                   tidak terjadwal, dan dipandang perlu untuk melaksanakan Yajña atau dianggap perlu
                   dibuatkan  upacara  persembahan.  Melaksanakan  Yajña  diharapkan  menyesuaikan
                   dengan  keadaan, kemampuan, dan situasi.
                      Secara kwantitas Yajña dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
                   a.  Kanista, artinya Yajña tingkatan yang kecil. Tingkatan kanista ini dapat dibagi
                      menjadi tiga lagi :



                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25