Page 23 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 23

5)  Penyesuaian dengan tempat, waktu, dan kondisinya.
                 6)  Upacara dan upakara (dakṣiṇa)
                 7)  Adanya pūjā mantra dan gītā serta yang lainnya yang berhubungan dengan dharma.
                   Sebagaimana telah dijelaskan bahwa melaksanakan Yajña merupakan korban suci
                 yang dilandasi dengan tulus ikhlas akan memberikan suatu kebahagiaan bagi orang
                 yang melaksanakannya. Dalam pelaksanaan Yajña mengandung nilai-nilai yang luhur
                 yang mampu menuntun seseorang untuk mencapai kehidupan yang sejahtera lahir
                 dan batin sesuai dengan tujuan hidup yang ada dalam agama Hindu (Mokṣārtham
                 jagadhita ya ca iti dharma).
                   Dalam Agastya Parwa, Pañca Yajña disebutkan merupakan persembahan kepada
                 Sang Hyang Widhi sebagai berikut:
                   Kunang  ikang  Yajña  lima  Pratyekanya,  Dewa  Yajña,  Ṛṣi  Yajña,  Pitra  Yajña,
                 Manuṣa Yajña, bhūta Yajña, nahan tang Pañca Yajña ring loka. Dewa Yajña ngarannya
                 taila, pwa Krama ring bhatara siwagni maka gelaran ing mandala ring bhatara.
                 Yeka dewa Yajña, Ṛṣi Yajña ngaranya, kapujan sang Paṇḍita mwang sang wruh ri
                 kalingganing dadhi wang ya Ṛṣi Yajña ngaranya, pitra Yajña ngaranya, tileming
                 bhawat hyang śiwasraddha, yeka pitra Yajña ngaranya. Bhūta Yajña ngaranya tawur
                 mwang kapujan ring tuwuh ada pamungwan kunda wulan makadi waliKrama, eka
                 dasa dewata mandala, ya bhūta Yajña ngaranya, aweh amangan ring Kraman ya ta
                 manuṣa Yajña ngaranya, ika ta limang wiji i sedeng ning loka cara magabhyasa ika
                 makabheda lima.
                   Adapun yang disebut Yajña lima bentuknya, Dewa Yajña, Ṛṣi Yajña, Pitra Yajña,
                 Bhūta Yajña, Manuṣa Yajña, semuanya disebut dengan Pañca Yajña. Dewa Yajña
                 adalah persembahan kepada api suci Śiwa dengan membuat maṇḍala Yajña, Ṛṣi Yajña
                 adalah  pemujaan  kepada  para  pendeta  dan  orang-orang  yang  memahami  hakikat
                 hidup,  Pitra Yajña  adalah  pemujaan  kepada  roh  suci  leluhur.  Bhūta  Yajña  adalah
                 Tawur dan upacara kepada tumbuh-tumbuhan, antara lain dalam bentuk upacara Wali
                 Krama dan Eka Daśa Ludra. Memberi makanan kepada masyarakat disebut Manuṣa
                 Yajña, itulah yang disebut dengan Pañca Yajña, lima jumlahnya, pelaksanaan berbeda
                 satu sama lainnya.
                   Berdasarkan kutipan śāstra agama di atas. banyak nilai-nilai etika sosial, budaya
                 yang  kita  peroleh  dari  melaksanakan  Yajña  seperti  ketulus-ikhlasan  dalam  setiap
                 perbuatan, sikap kebersamaan (tidak mementingkan diri sendiri), pengendalian diri
                 dengan Tapa, Brata, dan Samādhi, menanamkan rasa bersyukur dan terima kasih atas
                 segala anugerah yang dilimpahkan kepada kita oleh Tuhan Yang Maha Esa (Sang
                 Hyang Widhi Wasa).
                   Demikianlah  dalam  kehidupan  sosial  masyarakat  agar  saling  memperhatikan
                 antara satu dengan yang lainnya. Tata cara kehidupan yang seperti itu juga merupakan
                 Yajña,  karena  akan  mengantarkan  pada  kehidupan  yang  damai,  harmonis  dalam
                 masyarakat. Dalam perkembangan selanjutnya tentu masih banyak kegiatan-kegiatan
                 lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Yajña.




                 16   | Kelas X SMA/SMK
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28