Page 21 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 21

1)  Kaniṣtaning Niṣṭa adalah terkecil di antara yang kecil.
                   2)  Madhyaning Niṣṭa adalah sedang di antara yang kecil.
                   3)  Utamaning Niṣṭa adalah tersebar di antara yang kecil.


                 b.  Madhya artinya sedang, yang terdiri atas tiga tingkatan :
                   1)  Niṣṭaning Madhya adalah terkecil di antara yang sedang.
                   2)  Madhyaning Madhya adalah sedang di antara yang menengah.
                   3)  Utamaning Madhya adalah terbesar di antara yang sedang.

                 c.  Utama artinya besar, yang terdiri atas tiga tingkatan :
                   1)  Niṣṭaning Utama artinya terkecil di antara yang besar
                   2)  Madhyaning Utama artinya sedang di antara yang besar.
                   3)  Utamaning Utama artinya yang paling besar.


                   Dengan penjelasan di atas, maka diharapkan semua umat dapat melaksanakan
                 Yajña, sesuai dengan keadaan, dan kemampuan yang ada. Keberhasilan sebuah Yajña
                 bukan  ditentukan  oleh  kemewahan,  besar  kecilnya  materi  yang  dipersembahkan.
                 Dan belum tentu Yajña yang menggunakan sarana dan prasarana yang banyak/besar
                 akan berhasil dengan baik. Keberhasilan suatu Yajña sangat ditentukan oleh kesucian
                 dan ketulusan hati, serta kualitas daripada Yajña tersebut. Berkaitan dengan kualitas
                 Yajña dalam sastra Agama Hindu disebutkan sebagai berikut:
                                 Aphalākāṅkṣibhir yajño vidhi-dṛṣṭo ya ijyante,
                                yaṣṭaavyam eveti manaḥ samādhāya sa sāttvikaḥ.
                                           (Bhagavadgitā XVII.II.)

                                                Terjemahan:
                        ʻDi antara korban-korban suci  korban suci yang dilakukan menurut
                       kitab suci, karena kewajiban yang dilaksanakan oleh orang yang tidak
                         mengharapkan pamrih, adalah korban suci dalam sifat kebaikanʼ.



                               Abhisandhāya tu phalaṁ dambhārtam api caiva yat,
                               Ijyante bharata-śreṣṭha taṁ Yajñaṁ viddhi rājasam.
                                          ( Bhagavadgītā XVII.12.).


                                                Terjemahan:
                          Tetapi hendaknya kalian mengetahui bahwa, korban suci yang
                         diakukan demi suatu keuntungan material, atau demi rasa bangga
                        adalah korban suci yang bersīfat nafsu, wahai yang paling utama di
                                             antara para Bharata






                 14   | Kelas X SMA/SMK
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26