Page 72 - MODUL DARING SISTEM PENGATURAN_Neat
P. 72
CONTOH 4.1 :
Pengaturan putaran (posisi rotor) suatu motor dc dengan mengatur tegangan jangkar
d d
2
pada arus medan konstan dinyatakan sebagai : + α = K v. Dalam hal ini
dt 2 dt
1 K K K
α = (D+ m b ) , K = m , J = momen inersia dari beban, D = koefisien
J R a J R a
redaman (gesekan) pada beban, K = konstanta GGL-lawan dari motor, K =
b
m
konstanta torsi dari motor, R = resistansi dari jangkar motor, v = tegangan pada
a
terminal motor dan = sudut putar dari poros motor. Dengan asumsi x = dan x =
1
2
. d
x = = , yang dalam hal ini v adalah masukan dan = kecepatan putar motor
1
dt
sebagai keluaran, maka tentukanlah persamaan keadaannya.
JAWAB :
d d
2
+ α = K v ........................................................................ (4-9)
dt 2 dt
. d . d
2
x = dan diketahui x = x = ............................................. (4-10)
2
dt 2 2 1 dt
Jika disubstitusikan ke dalam persamaan (4-9) maka diperoleh :
.
x + α x = K v .............................................................................. (4-11)
2
2
Menyusun ulang persamaan (4-10) dan (4-11) akan menghasilkan :
.
x = 0 . x + 1 . x + 0 . v
2
1
1
.
x = 0 . x - α . x + K . v
2
1
2
atau dalam bentuk matriks :
. 0 1 x 0
x . 1 = 1 + . v ......................................................... (4-12)
0 − x K
x
2 2
Persamaan (4-12) adalah persamaan keadaan yang diminta. Dalam hal ini :
. x . 0 1 x 0
x = . 1 , A = , x = 1 , B =
x 0 − 2 K
x
2
Metode Ruang-Keadaan
71