Page 40 - ANAK KOS DODOL
P. 40
''duh.. Sakit... Kayaknya sudah mo keluar, buu... Tolong... Sakiit,'' si ibu muda menangis
mencengkeram seprei. Ya tuhan tolonglah hambamu, bi yung mengusap keringat dingin.
''duh, Uli kemana ya bu? Kok lama sekali..'' ira gelisah. Bi yung mengusap keringat di dahi si ibu
dengan lap basah.
''ibu tenang.. Tarik napas pelan-pelan.. Hembuskan.. Yaah bagus.. Suami ibu di kantor?''
tanyanya. Wanita muda itu mengangguk kepayahan. Baerusaha mengikuti instruksi tanteku.
Keringatnya mengucur deras.
Ya ampun... Nggak bakal sempat menunggu bu bidan datang nih. Bi iyung membuka kaki ibu itu
lebar-lebar. Melepas celananya. ''ayoo kita lakukan, yah.. Tenang ya.. Tarik napas bu.. Yaa..
Dorong.. Jangan terlalu keras yaa..'' kata bi yung menyemangati. Kata ira, gayanya persis bidan
betulan.
Tanteku melihat sesuatu nongol. Masya Allah, ternyata ujung kepala bayi itu. Bi iyung
tersenyum. ''tuh, kepalanya keliatan bu, ayo semangat.. Yaaa dorong.. Sedikit lagi.. Sekali yakk!''
ibu itu mendorong sekali lagi dan.. Oeeeeeeeekkkkk... Bayi merah itu keluar dengan selamat.
Bi iyung membungkus bayi laki-laki itu dengan handuk. Saat itu barulah uli datang dengan ibu
bidan. Ibu bidan mengambil alih perawatan ibu muda itu. Menggunting ari-ari dan
membersihkan bayinya. Bi yung terduduk lemas. Ira memberi bi iyung minum.
''ibu hebat sekali! Ibu kerja di RS?'' tanya bu bidan. Bi yung menggeleng lemah.
'' hah! Kok ibu bisa membantu persalinan dengan lancar begini?'' tanya bu bidan terkagum-
kagum.
''dirumah saya sering menolong kucing saya melahirkan dok..'' jawab bi iyung polos.