Page 252 - hujan
P. 252
” Ya Tuhan!” Esok panik, menyadari situasi, lalu berlari me nuruni tangga
stasiun kereta.
Ada mobil mewah terparkir di lobi kedatangan.
Esok memukul jendela kacanya, membuka pintu secara paksa.
” Tuan, aku harus memperingatkanmu, mengendarai mobil milik orang lain
adalah pelanggaran serius. Dikategorikan sebagai pencurian,” mobil itu
” berbicara”.
”Otorisasi kode D210579, aku Soke Bahtera, delapan puluh persen teknologi
terbang yang ada di mobilmu sekarang adalah hak patenku, aku yang
menemukannya. Aku berhak mengambil alih mobil apa pun. Segera terbang ke
Pusat Terapi Saraf.”
”Otorisasi dikenali. Baik, Tuan, harap kenakan sabuk peng aman.”
Mobil itu mengambang di atas jalanan aspal.
” Terbang secepat mungkin, bahkan kalaupun seluruh rodamu lepas.”
” Baik, Tuan.” Mobil itu sudah melesat meninggalkan stasiun kereta.
Pemilik mobil yang baru saja kembali ke lobi stasiun berseru-seru, tidak
mengerti kenapa mobilnya terbang.
***
Tapi Esok sudah sangat terlambat.
Di dalam ruangan, Lail sudah bersiap menghapus memori nya.
” Lail, apakah kamu akan menghapus semua benang merah?” Elijah mengulang
pertanyaan. Dia butuh konJrmasi terakhir.
Lail mengangguk.
Elijah mengembuskan napas. Baiklah, dia hanya petugas per antara, fasilitator.
Keputusan pasien adalah perintah. Elijah me ngetuk layar tabletnya.
Persis ketika ketukan itu mengenai layar, lantai pualam ber gerak cepat,
terbuka, lantas dari balik lantai keluar belalai-belalai elek trik yang membentuk
mesin besar. Transformasi yang me nakjubkan. Satu menit berlalu, sebuah mesin
modiJkasi ingatan sudah ada di tengah ruangan. Berwarna perak, tingginya
hingga langit-langit ruangan. Sofa hijau tempat Lail berbaring bergeser,