Page 249 - hujan
P. 249
semua kenangan milikmu se sungguhnya sangat indah. Kamu menerima seluruh
kesedihan, membalas suratan takdir kejam, bahkan dengan menyelamatkan
ribuan penduduk satu kota. Tidak sekali pun kamu protes. Tidak sekali pun
kamu marah. Kamu menjalaninya seperti air mengalir. Bahagia dengan hari-
harimu. Di lokasi pengungsian. Di panti sosial. Di sekolah keperawatan.
”Saat kamu berlari melintasi hujan badai, itulah pembalasan terbaik atas takdir
yang sangat kejam. Kisah itu menjadi inspi rasi di mana-mana. Bahkan aku
berani bertaruh, Esok bekerja siang-malam di laboratorium, menemukan banyak
penemuan, juga karena terinspirasi darimu. Kamu kokoh sekali.
” Tapi lihatlah, takdir kembali menyakitimu. Seakan semua itu belum cukup.
Takdir sendiri yang mengirimkan laki-laki itu pada mu, hanya untuk di ujung
cerita, direnggut begitu saja dari mu. Ini sungguh menyakitkan.” Elijah berusaha
mengendalikan emosinya.
” Lail, aku tidak bisa memaksamu membatalkan terapi ini, aku mengerti kenapa
kamu melakukannya. Tapi izinkan aku men jelas kan dampaknya untuk terakhir
kali. Sekali mesin modiJkasi ingatan dijalankan, maka seluruh benang berwarna
merah di saraf otakmu akan dihapus. Kamu akan menghapus semuanya, Nak.
Kamu bahkan tidak akan ingat lagi siapa Esok. Dihapus be gitu saja. Setiap kali
kamu melihat fotonya di televisi, wajah nya di buku-buku, kamu tidak akan
mengenalnya lagi. Tidak akan ada kenangan yang tersisa. Apakah kamu paham
dampak tersebut dan siap menerimanya?”
Lail mengangguk pelan.
Elijah mengembuskan napas. ” Baik. Tapi izi nkan aku me nyampaikan ini, Lail.
Anggap saja aku ibumu. Seorang ibu yang akan memberikan nasihat terakhir
kali.”
Elijah diam sejenak, mendongak.
” R atusan orang pernah berada di ruangan ini. Meminta agar semua kenangan
mereka dihapus. Tetapi sesungguhnya, bukan me lupakan yang jadi masalahnya.
Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa
melupakan. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa