Page 6 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 6

2.  Menurut  pendapat  Abu  Hanifah  dan  pengikutnya  bahwa    pemilik  tanahlah  yang

                         wajib  mengeluarkan  zakatnya  karena  dari  sebab  tanah  itulah  ada  hasil  yang

                         diperoleh., tanpa tanah tak akan dapat dihasilkan apa-apa.
                     3.  Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak dan Imam Ibnu Abu

                         Tsaur  berpendapat,  penyewa  tanahlah  yang  wajib  membayar  zakat,  pendapat  ini
                         sejalan dengan pendapat point pertama.

                       Mencermati  perselisihan  pendapat  tentang  zakat  hasil  tanah  yang  disewakan
                   sebagaimana tersebut di atas dapat dikelompokkan perbedaannya menjadi dua kelompok

                   dengan alasannya  masing-masing.

                       Pendapat pertama adalah ulama  yang menetapkan bahwa si penyewa dalam hal ini
                   orang yang menggarap tanah yang wajib mengeluarkan zakat karena dialah yang secara

                   langsung memperoleh hasil dari tanah tersebut. Sedangkan  pendapat kedua menetapkan

                   bahwa si  pemilik tanahlah  yang wajib mengeluarkan zakatnya  karena si pemilik tanah
                   tersebut  mendapatkan  uang  sewa.  Jika  diperbandingkan  alasan  dari  kedua  kelompok

                   tersebut,  maka  pendapat  pertama  memiliki  argumentasi  yang  lebih  kuat  karena  hal  ini
                   diperkuat oleh firman Allah swt dalam surat al-An’am ayat 141 seperti tersebut di atas yang

                   menyebutkan  bahwa    hasil  tanah  yang  wajib  dikeluarkan  zakatnya  bukan  tanahnya
                   demikian juga dengan yang dimaksudkan oleh Hadits Rasulullah sebagaimana tersebut di

                   atas. Berdasarkan kepada dalil-dali tersebut,  fuqaha telah sepakat bahwa yang dizakatkan

                   adalah hasil tanah bukan tanahnya maka sebidang tanah yang tidak ditanami tidak wajib di
                   keluarkan zakatnya. Dengan demikian, tanah yang disewakan jika dilihat dari hasilnya itu

                   adalah milik sempurna pihak si penyewa. Maka tidaklah tepat alasan yang diajukan oleh
                   kelompok kedua yang berpendapat bahwa penyewalah yang wajib mengeluarkan zakatnya.

                       Terkait dengan status tanah yang disewakan itu tetap milik orang yang menyewakan
                   dan di sisi lain terdapat kewajiban untuk mengeluarkan kewajiban pajak. Jika berpegang

                   kepada pendapat pertama seperti dijelaskan di atas maka sebenarnya dengan status tersebut

                   terjadi pembagian kewajiban yang cukup merata karena kedua belah pihak memiliki andil,
                   yakni si penyewa wajib membayar zakat dan di sisi lain si pemilik tanah membayar pajak

                   tanah, maka pendapat pertama ini  dipandang lebih adil dan tidak memberatkan kedua-

                   belah pihak.
                       Solusi  lain  yang  juga  dapat  dipandang  bijak  dalam  pemerataan  pengeluarkan  zakat

                   adalah  pendapat  yang  ditawarkan  oleh  Abu  Zahra.  Menurutnya,  kedua-duanya  baik  si


                                                                                                        5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11