Page 7 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 7
pemilik tanah maupun si penyewa sama-sama wajib mengeluarkan zakat. Hal ini demi
memenuhi keadilan dalam pemungutan zakat, dengan ketentuan pihak penyewa
mengeluarkan zakat tanaman setelah dikurangi harga sewa yang ia bayar kepada pemilik
tanah. Dan si pemilik tanah mengeluarkan zakat atas dasar harga sewa yang ia terima dari
si penyewa yang berarti ia mengeluarkan zakat uang, dengan demikian kedua-duanya
terkena beban untuk mengeluarkan zakat.
Solusi lain yang dapat dipertimbangkan adalah jika memang kedua belah pihak
sebelum transaksi telah bersepakat yang bertujuan agar keduanya tidak terlalu terbebani,
maka zakat itu dapat dilakukan secara patungan antara kedua belah pihak berdasarkan
kesepakatan itu.
2. ZAKAT HASIL JASA (PROFESI)
Terhadap hukum zakat profesi, terdapat perbedaan pendapat di antara ulama. Hal ini
antara lain dikarenakan dasar hukum tentang zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha tersebut
masih bersifat zhan (dugaan), berikut bahasannya.
A. Pengertian dan Hukumnya
Dalam terminologi Arab, zakat penghasilan dan profesi lebih populer disebut dengan
istilah zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah ( ةرحلاٌنهملاوٌلمعلاٌبسكٌةاكز), atau zakat
atas penghasilan kerja dan profesi bebas. Istilah itu digunakan oleh Dr. Yusuf Al-Qardhawi
dalam kitab Fiqhuz Zakah dan juga oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al Fiqhul
Islami wa Adillatuhu.
Kata profesi menurut kamus besar Bahasa Indonesia mengandung arti sebidang
pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian berupa ketrampilan dan kejuruan
tertentu. Profesi secara istilah berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan,
keahlian, dan kepintaran. Yusuf al-Qardhawi lebih jelas mengemukakan bahwa profesi
adalah pekerjaan atau usaha yang menghasilkan uang atau kekayaan baik pekerjaan atau
usaha itu dilakukan sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain, maupun dengan
bergantung kepada orang lain, seperti pemerintah, perusahaan swasta, maupun dengan
perorangan dengan memperoleh upah, gaji, atau honorium.
Berdasar pengertian profesi di atas, maka zakat profesi dapat dimaknai sebagai zakat
pekerjaan yang sudah menjadi keahlian seseorang yang diperoleh melalui proses
pendidikan seperti dokter, dosen, pengacara, pilot, dan guru, semua contoh pekerjaan ini
6