Page 8 - VETNESIA EDISI 33
P. 8
FOKUS UTAMA
hewan positif rabies berdasarkan
hasil investigasi dan dilakukan
dengan memperhatikan aspek
kesejahteraan hewan.
Vaksinasi dan tata laksana kasus
gigitan terpadu (Takgit)
Dalam pengendalian dan
penanggulangan rabies menuju
target bebas 2030, berdasarkan
dokumen One health roadmap
eliminasi rabies nasional 2030 dan
Masterplan Nasional
Pemberantasan Rabies di
Gambar 1. Vaksinasi darurat rabies dalam rangka merespon kasus positif rabies di suatu wilayah.
Indonesia disepakati bahwa
strategi eliminasi rabies yang akan
penularan baru akan meningkat tingkat kontak dalam jangka waktu dilaksanakan sampai 2030 adalah
seiring dengan waktu, dan yang yang lebih lama dan berkelanjutan eliminasi rabies pada anjing,
kurang dari 1 (satu) jumlah serta implementasi respon cepat pencegahan rabies pada manusia,
penularan baru akan menurun melalui investigasi dan vaksinasi penguatan surveilans rabies pada
seiring dengan waktu. Sementara darurat yang dapat yang manusia dan hewan, peningkatan
apabila R sama dengan 1 (satu) mendukung dalam penurunan kesadaran, penguatan legislasi
0
maka jumlah penularan baru akan durasi penularan. nasional dan peraturan daerah,
tetap seiring dengan waktu. Angka Untuk kegiatan eliminasi hewan pelaksanaan riset operasional,
reproduksi dasar ini dipengaruhi penular rabies yang merupakan penguatan koordinasi multisektoral
oleh faktor daya penularan istilah teknis untuk kegiatan dan kemitraan, serta mobilisasi
(penularan/kontak), tingkat kontak penghilangan inang (host) yang sumber daya. Penggunaan kata
(kontak/waktu), dan durasi diduga atau memang positif rabies, eliminasi pada konteks ini berbeda
penularan (waktu/penularan). walaupun dapat berkontribusi dengan kegiatan eliminasi hewan
Dalam rangka mengendalikan dalam penurunan tingkat kontak, penular rabies, dimana yang
dan kemudian memberantas namun tidak direkomendasikan dimaksud dengan eliminasi rabies
rabies, maka faktorfaktor yang untuk dilaksanakan secara massif dalam konteks ini adalah upaya
mempengaruhi angka reproduksi atau dalam jumlah besar (massal) pengurangan kejadian rabies
dasar harus dapat diturunkan. karena akan kontra produktif secara berkesinambungan di
Terdapat beberapa opsi yang dengan pelaksanaan vaksinasi wilayah tertentu agar tercapai
tersedia dalam implementasi sebagai alat utama pengendalian. kondisi tidak adanya kasus
program, antara lain vaksinasi, Adanya eliminasi yang penularan setempat dan kematian
sterilisasi, respon cepat kasus, dilaksanakan secara massal, dapat akibat virus rabies pada manusia
dan eliminasi hewan penular mengurangi jumlah hewan yang dan hewan dalam suatu wilayah.
rabies. Berdasarkan opsiopsi telah divaksinasi di lapang Secara rinci strategi
tersebut, vaksinasi berkontribusi sehingga dapat mengurangi implementasi dan substrategi
dalam menurunkan daya cakupan vaksinasi dan juga dalam mendukung pencapaian
penularan dan durasi penularan, kekebalan kelompok. Masalah lain target bebas 2030 seperti di dalam
sedangkan sterilisasi dan eliminasi terkait dengan eliminasi tabel.
hewan penular rabies berkontribusi adalah aspek
dalam penurunan tingkat kontak. kesejahteraan hewan
Adapun respon cepat terhadap apabila dilakukan
kasus memiliki kontribusi terhadap dengan
penurunan durasi penularan. mempergunakan
Berdasarkan opsiopsi kegiatan metode atau bahan
pengendalian, maka vaksinasi yang tidak sesuai/
merupakan kegiatan paling penting dilarang, seperti
yang dapat digunakan dalam penggunaan racun
mengendalikan penyakit hewan strychnine (striknin).
menular termasuk rabies. Eliminasi secara
Sementara untuk meningkatkan terbatas dapat
efektifitas pengendalian, hal ini dilakukan hanya
perlu didukung dengan sterilisasi untuk hewan yang
(melalui program manajemen memang telah
populasi anjing) yang akan dipastikan kontak/
berkontribusi dalam menurunkan digigit dengan/oleh
September 2021 8