Page 9 - VETNESIA EDISI 33
P. 9

FOKUS UTAMA



             Dengan
          mempertim­
          bangkan
          strategi yang
          tertuang di
          dalam
          dokumen dan
          juga aspek
          teknis dalam
          mengurangi
          angka
          reproduksi
          dasar, maka
          kebijakan dan
          strategi
          utama dalam
          pengendalian
          rabies harus
          banyak
          difokuskan
          pada
          pengendalian
          rabies di
          sumber
          penyakit
          melalui       Gambar 2. Alur kerja tata laksana kasus gigitan terpadu (sumber: Buku Tatalaksana Penanganan Kasus Zoonosis Dan Penyakit Infeksi Baru
          vaksinasi     Terintegrasi)
          massal pada
          anjing dengan target minimal       (kesmas) dengan kesehatan          investigasi terpadu/bersama yang
          cakupan 70% dari populasi, serta   hewan (keswan) dalam               melibatkan sektor terkait dan akan
          implementasi Takgit yang dapat     penanganan kasus gigitan hewan     memberikan informasi lanjutan
          mengurangi risiko kasus rabies     penular rabies, khususnya anjing   berupa diagnosa sementara atau
          pada manusia serta tindakan        terduga rabies bertujuan untuk     banding yang dapat dijadikan
          respon cepat pada kasus positif    mencegah terjadinya kasus          dasar respon sesuai sektor
          baik pada hewan maupun pada        kematian akibat rabies dengan      masing­masing. Berdasarkan
          manusia.                           cara optimalisasi penanganan       konfirmasi status kasus (hasil
             Pada saat ini program           kasus pada manusia, penanganan     laboratorium), apabila hewan/
          vaksinasi di Indonesia masih       kasus pada hewan, serta            satwa  liar penggigit dinyatakan
          belum optimal dikarenakan masih    memperkuat jalinan koordinasi dan   positif, maka korban gigitan harus
          adanya keterbatasan sumberdaya,    berbagi informasi antar kedua      diberikan vaksin anti rabies (VAR)
          baik ketersediaan vaksin rabies    sektor.                            atau Serum Anti Rabies (SAR)
          untuk hewan, maupun dukungan          Implementasi dari Takgit        sesuai standar, sedangkan pada
          sumberdaya manusia sebagai         tersebut bermanfaat dalam          sektor hewan/satwa liar, tindakan
          pelaksanan vaksinasi. Dalam        mencegah kematian pada             yang dapat dilakukan antara lain
          menyikapi hal tersebut, maka       manusia, meningkatkan sensitivitas   adalah dengan melakukan
          pemerintah perlu membuat strategi   sistem surveilans, pencarian kasus   vaksinasi darurat.  Secara lengkap
          implementasi vaksinasi dengan      untuk upaya pembebasan, efisiensi   bagaimana alur kerja dan
          memprioritaskan kegiatan           penggunaan VAR yang (sesuai        komponen kegiatan terkait Takgit
          vaksinasi massal di daerah­daerah   standar), penanggulangan rabies   dapat dilihat pada gambar 2.
          yang mememang ditargetkan          pada hewan yang lebih tepat dan       Dengan implementasi vaksinasi
          untuk dibebaskan atau merupakan    akurat, serta pencegahan sirkulasi   dan takgit sebagai fokus utama
          daerah berisiko tinggi rabies,     virus rabies lebih lanjut.         dan didukung dengan strategi lain,
          sementara di daerah lain seperti      Dalam pelaksanaannya, Takgit    diyakini pengendalian rabies dapat
          daerah yang berisiko rendah dan    diharapkan dapat menangkap         berjalan lebih efektif dan efisien.
          daerah bebas, fokus vaksinasi      setiap ada kasus gigitan hewan     Sementara itu diperlukan juga
          dapat dilakukan dengan kegiatan    penular rabies pada manusia, serta   pentahapan untuk mencapai target
          vaksinasi darurat apabila ada      kasus suspek rabies pada hewan     pembebasan rabies sesuai dengan
          kasus positif atau vaksinasi       dan satwa liar. Hal ini akan memicu   situasi penyakit dan risiko rabies di
          tertarget sesuai kebutuhan.        respons di sektor masing­masing    wilayah masing­masing sehingga
             Sementara itu untuk Takgit,     dan kemudian dikoordinasikan ke    target bebas rabies Indonesia 2030
          yang merupakan kerjasama antara    sektor terkait. Langkah selanjutnya   lebih dimungkinkan untuk dicapai.
          sektor kesehatan masyarakat        adalah aktivitas bersama berupa


                                    September 2021          9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14