Page 72 - E-BOOK ZAT ADITIF
P. 72
F. Keamanan Zat Perasa pada Produk Pangan
Menurut Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan,
terdapat 75 jenis penyedap rasa dan aroma yang diperbolehkan seperti alil isosianat, benzaldehid,
etil fenil asetat, dan sebagainya yang batas maksimum penggunaannya adalah secukupnya.
Namun, khusus untuk etil vanilin yang digunakan pada pangan bayi kalengan dan pangan
pelengkap serealia, batas maksimum penggunaannya adalah 70 mg/kg produk yang siap
dikonsumsi. Selain itu, juga terdapat 4 jenis penguat rasa (flavor enhancer) yang diperbolehkan
dengan batas maksimum penggunaan secukupnya, yaitu asam guanilat, asam L-glutamat, asam
inosinat, kalium, dan natrium 5 ribonukleotida. Adapun batas maksimum penyedap rasa sesuai
dengan ADI (Acceptly Daily Intake) sebagai berikut:
Tabel.6 Batas Maksimum Penggunaan Zat Perasa
Nama bahan Dosis maksimum/Kg Berat badan
L -Asam Glutamat 0 – 120 mg
Mono Sodium Glutamat 0 – 120 mg
Kalsium dihydrogen di L – Glutamat 0 – 120 mg
Sodium Guanilat Tidak ditentukan
Sodium 5’ – Inosinat Tidak ditentuan
Sodium 5’ – Ribonukleotida Tidak ditentukan
Maltol 0 – 1 mg
Ethyl Maltol 0 – 2 mg
G. Efek Zat Pengasam Pada Kesehatan
Efek zat perasa terhadap kesehatan dapat bervariasi tergantung pada jenis zat perasa yang
digunakan, dosisnya, dan frekuensi konsumsinya. Berikut adalah beberapa efek yang perlu
diperhatikan:
1. Potensi Efek Samping
Beberapa zat perasa sintetis atau buatan manusia dapat memiliki efek samping yang
merugikan bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara berlebihan.
Contohnya, beberapa studi telah mengaitkan konsumsi aspartam, yang sering digunakan sebagai
pemanis buatan, dengan peningkatan risiko gangguan metabolik, migrain, dan bahkan kanker
dalam beberapa kasus.