Page 26 - Modul Pembelajaran Sejarah - Perlawanan Rakyat Daerah terhadap Penjajahan Bangsa Eropa
P. 26

mengalahkan Aceh dan perang diakhiri dengan penandatanganan Traktat

                           Pendek atau perjanjian penyerahan.

                              Selanjutnya, pada 1903, Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah dan

                           Panglima Polem menyerah setelah mengalami tekanan yang berat. Oleh
                           karena itu, hasil akhir Perang Aceh adalah pembubaran Kesultanan Aceh

                           dan wilayahnya jatuh ke tangan Belanda.


                       5.  Perang Puputan Jagaraga Di Bali


                                                     Pada tahun 1844, sebuah kapal dagang Belanda
                                                 kandas  di  daerah  Prancak  (daerah  Jembara),  yang

                                                 saat  itu  berada  di  bawah  kekuasaan  Kerajaan

                                                 Buleleng.  Kerajaan-kerajaan  di  Bali  termasuk
                                                 Buleleng  pada  saat  itu  memberlakukan  hak  tawan

                                                 karang. Hak tawan karang berisi bahwa setiap kapal
                                                 yang  kandas  di  perairan  Bali  merupakan  hak

                          penguasa  di  daerah  tersebut.  Pemerintah  Belanda  memprotes  Raja
                          Buleleng  yang  menyita  dua  kapal  milik  Belanda.  Raja  Buleleng  tidak

                          menerima  tuntutan  Belanda  untuk  mengembalikan  kedua  kapalnya,

                          persengketaan  ini  menyebabkan  Belanda  melakukan  serangan  terhadap
                          kerajaan Buleleng tahun 1846. Dengan demikian, kapal dagang Belanda

                          tersebut  menjadi  hak  Kerajaan  Buleleng.  Pemerintah  kolonial  Belanda
                          memprotes Raja Buleleng yang dianggap merampas kapal Belanda, namun

                          tidak dihiraukan. Insiden inilah yang memicu pecahnya Perang Bali, atau
                          dikenal juga dengan nama Perang Jagaraga.

                              Belanda melakukan penyerangan terhadap Pulau Bali pada tahun 1846.

                          Yang menjadi sasaran pertama dan utama adalah Kerajaan Buleleng. Patih
                          I Gusti Ktut Jelantik beserta pasukan menghadapi serbuan Belanda dengan

                          gigih. Pertempuran yang begitu heroik terjadi di Jagaraga yang merupakan

                          salah satu benteng pertahanan Bali.
                              Belanda  melakukan  serangan  mendadak  terhadap  pasukan  Bali  di

                          benteng Jagaraga. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Bali tidak dapat
                          menghalau  pasukan  musuh.  Akhirnya pasukan  I  Gusti  Ketut Jelantik

                          terdesak dan mengundurkan  diri  ke daerah luar benteng Jagaraga.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31