Page 143 - untitled
P. 143

Kegiatan Bersama Orang Tua



                   Ajaklah orang tuamu untuk bersama-sama melantunkan Dharma Gita hasil
                   karyamu!




                              Ayo Mempraktikan



                   D.  Praktik Dharma Gita dalam Kehidupan Sehari-hari




















                                     Gambar 4.16 Pelantunan Kidung  saat upacara Yadnya


                   Tembang Dharma Gita biasanya digunakan untuk mengiringi upacara Yadnya.
                   Adapun aturan yang mengikat Sekar Alit disebut dengan “Padalingsa”.
                   ‘Pada’ berarti jumlah suku kata dalam setiap baris dan ‘Lingsa” berarti vokal
                   terakhir dalam tiap barisnya. Sementara itu dalam Sekar Madya dilantukan

                   bersama dalam tempo yang pelan dan memiliki irama yang panjang. Secara
                   teknis, Sekar Madya menggunakan pengambilan suara rongga mulut
                   sehingga menciptakan suara yang panjang, berirama, dan bergetar. Bahasa
                   yang digunakan dalam Sekar Madya yakni bahasa Bali bercampur dengan

                   bahasa Jawa Kuno (bahasa Kawi), karena sebagian besar kidung-kidungnya
                   berasal dari Jawa (khususnya dari Kerajaan Kediri, Singosari, dan Majapahit).

                       Terkait dengan Panca Yadnya, setiap yadnya memiliki jenis kidung yang
                   berbeda-beda. Pupuh, kidung, dan kakawin sesuai      fungsinya digunakan



                                                                       Bab 4 Dharma Gita  | 127
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148