Page 18 - BAB VII - LARUTAN
P. 18

dengan ion CH3COO dan ion NH4 , sehingga dalam larutan tersebut konsentrasi ion H
                                                                                                         +
                                    -
                                                  +
               ataupun OH  tidak ada yang berlebih. Sifat keasaman atau kebasaan garam yang terbentuk
                           -
               dari  asam  lemah  dan  basa  lemah  tidak  bergantung  pada  konsentrasi  garam  tersebut
               melainkan  bergantung  pada  tetapan  ionisasi  asam  lemah  atau  basa  lemah.  Bila  nilai

               tetapan ionisasi asam sama dengan tetapan ionisasi basa, maka garam yang terbentuk

               bersifat netral. Bila tetapan ionisasi asam lemah lebih besar daripada tetapan ionisasi
               basa lemah, maka garam yang terbentuk bersifat asam. Bila tetapan ionisasi asam lemah

               lebih kecil daripada tetapan ionisasi basa lemah, maka garam yang terbentuk bersifat
               basa. Derajat keasaman garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat

               diperkirakan dengan rumus:


                                                        +
                                                     [H ] = √      .      
                                                                    
               Keterangan :

               [H ] = konsentrasi ion H
                                        +
                  +
               Kw = tetapan ionisasi air (10 )
                                             -14
               Ka = tetapan ionisasi asam lemah (nilainya berbeda-beda untuk tiap senyawa)

               Kb = tetapan ionisasi basa lemah (nilainya berbeda-beda untuk tiap senyawa)

                      Pada umumnya garam yang mengalami hidrolisis mempengaruhi pH larutan.
               •  Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat membentuk larutan yang bersifat

                   netral (pH = 7). Kation dan anionnya tidak mengalami hidrolisis dalam air. Contoh:

                   NaCl, KNO3, dan BaI2
               •  Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat membentuk larutan yang bersifat

                   basa (pH > 7), terjadi hidrolisis parsial. Anion akan terionisasi sebagai basa. Contoh:

                   Na2CO3, KNO2, CH3COONa. CO3 , NO2 , dan CH3COO  adalah basa konjugat dari asam
                                                                        -
                                                         -
                                                   2-
                   lemah dan merupakan basa yang lebih kuat dari Cl , NO3 , dan I .
                                                                       -
                                                                            -
                                                                                   -
                                              pH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log Cg
               •  Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah membentuk larutan bersifat asam
                   (pH<7), terjadi hidrolisis parsial. Kation mengalami hidrolisis asam. Contoh: NH4Cl,

                   NH4NO3, dan NH4Br. NH4  adalah asam konjugat dari basa lemah NH3.
                                            +
                                              pH = ½ pKw - ½ pKa - ½ log Cg
               •  Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah terjadi hidrolisis sempurna dan

                   membentuk larutan yang bersifat asam, netral atau basa. Kation bertindak sebagai
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23