Page 77 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 77
sebelumnya. Mulai dari pos-pos pertahanan sampai dengan tangsi-tangsi pasukan
menjadi sasaran serangan pejuang. Persenjataan sederhana yang digunakan pejuang
semakin bertambah lengkap dari hasil rampasan. Penyelundupan senjata yang
dilakukan Mayor (Al) Jhon Lee dan bantuan persenjataan yang dibeli Damanik
Seorang pengusaha kaya asal Medan semakin menambah semangat perlawanan
pejuang. Selain semakin intens, serangan gerilya juga dilakukan tanpa mengenal
waktu lagi, Pagi siang sore dan bahkan malam, sehingga tidak ada lagi ketenangan
di pihak musuh. Sebagai pihak yang diserang, mereka harus siaga setiap saat,
sementara serangan pejuang tidak dapat dipastikan kapan dan ke mana tujuannya
serta berapa kekuatannya. Untuk menyerang posisi pejuang, musuh tidak
mengetahui posisinya secara tepat. jaringan mata-mata mereka telah banyak
diputuskan, Sementara perlawanan rakyat bias terjadi setiap saat pada konvoi
pasukan.
Sulit bagi musuh untuk memilah-milah kesatuan rakyat dan prajurit saat itu,
mereka begitu menyatu dan utuh. Pihak musuh menyadari bahwa, Kendati tidak
seluruh rakyat melakukan perlawanan maka itu bukan merupakan pertanda bahwa
mereka memihak Belanda, selalu saja muncul perlawanan dalam bentuk lain yang
mendukung perjuangan pasukan, bantuan pangan dan informasi pada para pejuang
misalnya. persatuan antara rakyat dan pejuang semakin mempertinggi keyakinan
untuk dapat merebut kembali Kota Bondowoso, blokade-blokade pengamanan
semakin diperketat pihak musuh. kehancuran musuh dari satu lokasi ke lokasi lain
semakin nyata, kemenangan pejuang tampaknya Hanya tinggal menunggu waktu
saja.
C. Perlawanan Rakyat
1. Belanda Menduduki Kota Bondowoso
Dari lokasi daratan pasukan di pantai Pasir Putih, musuh segera melancarkan
serangan ke Situbondo langsung menuju Prajegan. Pertahanan pasukan Batalyon
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 70