Page 79 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 79

mundur ke daerah gunung di sebelah barat kota. Pasukan pun kemudian bergerak

               mundur  kearah  barat  melewati  sungai  Pakelan,  Sampean  terus  menuju  gunung

               Pandak, Kemuningan, Lawu dan Desa Mandiro. Sebelum bergerak mundur pasukan
               bergerak  mundur  pasukan  sempat  meledakkan  gudang  mesui,  bahkan  asrama

               Badean  pun  dibakar  oleh  Lettu  Haryono  dan  anak  buahnya  sebelum  akhirnya

               mereka bergabung dengan induk pasukannya di Curahdami.


                       Bersamaan  dengan  mundurnya  pasukan  Batalyon,  rakyatpun  mulai

               berbondong-bondong  menguasai  meninggalkan  kota  untuk  bergabung  dengan

               pasukan. Saat itu, sebagaian besar rakyat yang pernah merasakan pedihnya dijajah

               Belanda selama ratusan tahun lebih memilih bergabung dengan pasukan ketimbang
               tetap berada di kota. Mereka lebih senang hidup menderita di daerah pengungsian

               dari pada kembali hidup tertindas di tangan penjajah Belanda. Dari waktu ke waktu

               jumlah  pengungsi  ini  kemudian  sudah  merupakan  gabungan  antara  rakyat  dan

               pasukan yang bergerak mundur, mereka sudah saling membaur sesamanya.


                       Musuh yang mengetahui arah mundurnya pasukan kembali membombardir

               pengungsi  dengan  tembakan  meriam  dan  mortar,  korbanpun  berjatuhan  di  pihak

               pengungsian  dan  pasukan  pun  menjadi  tercerai  berai.  Untuk  menghindari

               bertambahnya korban di pihak rakyat akibat bombardemen ini, sebagian pasukan
               kemudian memilih untuk memisahkan diri dari rombongan pengungsi dan mundur

               kea  rah  utara  kota.  Namun  bombardemen  masih  terus  berlanjut  dan  korban  pun

               semakin  bertambah  banyak,  sehingga  hanya  dalam  jangka  waktu  sehari  setelah

               pendaratan  pasukan  musuh  di  pantai  Pasir  Putih,  kota  Bondowoso  punberhasil

               sepenuhnya  dikuasai  musuh.  Setelah  kota  Bondowoso  dikuasai,  musuh  segera
               memamerkan  kekuatan  persenjataannya  di  alun-alun  kota  Bondowoso.  Tidak

               kurang dari panser, tank dan berbagai persenjataan berat lainnya diparkir berjajar di

               alun-alun.











                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  72
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84