Page 144 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 144
Hana diam sejenak, wajahnya berkabut.
”Putraku, Mata-hana-tara, putra kami satu-satunya ada-
lah peserta kompetisi itu empat ratus tahun lalu. Dia ada-
lah anak muda yang santun, baik hatinya. Pandai memain-
kan pedang dan akurat melepaskan anak panah. Fraksi
kami memutuskan mengirimnya. Mata tidak bisa menolak,
itu kehormatan. Aku juga tidak bisa mencegahnya, sudah
lama sekali fraksi kami tidak memperoleh hak berkuasa.
Mata dan tiga temannya pergi menunggang kuda terbaik.
”Kamu bertanya padaku, Nak. Apakah aku tahu kompe-
tisi itu? Aku tahu sekali, karena akulah salah seorang ibu
yang kehilangan anaknya karena kompetisi itu. Mata me-
ninggal dalam kompetisi. Dia tewas di lorong gelap memati-
kan melawan makhluk tidak terbayangkan.”
Aku seakan terenyak di kursiku, menatap Hana tidak
percaya.
”Ada apa, Ra? Dia bilang apa?” Ali berbisik, penasaran.
Hana memperbaiki penutup kepalanya yang pagi ini ber-
warna kuning cerah. ”Bunga matahari pertama mekar tidak
hanya simbol kekuasaan dunia ini, bunga itu memiliki ke-
kuatan. Jika ditemukan dalam kondisi terbaik, di tangan
orang terpilih, bunga itu bisa melakukan hal-hal yang tidak
pernah dibayangkan. Ini benar-benar di luar dugaan. Aku
kira kalian hanya tersesat, atau sedang dalam perjalanan
melihat negeri, ternyata kalian peserta festival. Masih muda
sekali. Bagaimanapun mereka mengubah peraturan kompe-
tisi ini, tetap saja perjalanan kalian berbahaya.”
144
Isi-Bulan-2b.indd 144 2/10/2015 4:12:22 PM