Page 119 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 119

.I
           ter8ebut  ialah  Lig~wa Imam·,  Wakil  Ketua  Kinompol  Imban  dan
           Sekertaris  Abdul  Razak  Mamonto.  Pimpinan  Majelis  ini  aktif
           mengadakan  pembinaan  politik  bagi  para  pemuda  PSI  dan beru-
           saha  menanamkan  semangat  nasionalisme  menentang penjajahan.
           Rupanya  kegiatan  mereka  dianggap  berbahaya  oleh  Belanda
           sehingga  dalam  setiap  pertemuan,  selalu  diamat-amati  oleh  po-
           lisi.  173)
           8.   Pers
                Sejarah  perkembangan  pers  di  daerah  Sulawesi  Utara  tidak
           dapat  dilepaskan  hubungannya  dengan  revolusi industri di Eropa
           abad  I 7/18  terutama  dengan  ditemuinya  mesin  cetak.  Dengan
           demikian  maka  perkem bangan  pers  di  wilayah  ini  akan  di bi ca-
          . rakan  sejalan  dengan  masuknya  mesin cetak serta diterbitkannya
           sejumlah surat kabar dan majalah.
                Percetakan  yang  pertama  masuk  adalah  perceta:kan  milik
           Zending  (NZG)  dibawa  oleh  Pendeta Adam  Mattern  pada tahun
           183-S  yang  ditetapkan  di  Amurang,  lalu  pindah  ke  Tomohon
           untuk  mencetak  buku-buku  agama  Kristen  dalam  bahasa  dae-
           rah  Tomtemboan  dan  Tombulu.  Yang  kedua  masuk tahun  1869
           dan , ,ditempatkan  di  Tanawangko.  Mula-mula  dipimpin  oleh
           N.  Bettink  kemudian  oleh  A.  de  Lange.  Percetakan  ini juga  mi-
           lik  Zending  untuk  menceta:k  buku-buku  bacaan  sekolah  dasar
           dalam  bahasa  Tomtemboan,  buku-buku  Agama  termasuk  ma-
           jalah  bulanan  Tjahaja  Sijang  mulai  1868/1869.  Tahun  1880
  "        perceta:kan ·mi  pindah  ke  Manado  dipimpin  oleh  C.van de  Roest
           sampai  tahun  1916.  Percetakan  ini  kemudian  dibeli  oleh  Liem
           Oei  Tiong  lalu  disempumakannya  dengan  snelpres  pa:kai  motor,
           dan bekerja terus hingga tahun 1944.
                Tahun  1900  K.D.  Que  mendatangkan  sebuah  mesin  ceta:k
           dan  mendirikan  perusahaan  perceta:kan  Manadosche  Drukkerij
           Sekitar  tahun  1925  dibeli  oleh  Oei  Pek  Jong  dan  namanya  di-
           robah  menjadi  Drukkerij  Tionghoa.  Kemudian  pada  tahun  1955
           dibeli  oleh  PT.  Crescendo  (Wijdemuler).  Tahun  1923  berdirilah
           percetakan  Liem  di  mana  pada  tahun  1956  dibeli oleh PT  Djan-
           tra  yang  dipimpin  oleh  G.E.  Dauhan  yang merobah nama perce-
           takan  dengan  nama  Djantra.  NV  Lie  Boen Jat &  Co mendatang-
           kan  sebuah  mesin  ceta:k  tenaga listrik yang bekerja sampai tahun
            1944.  Pada  tahun  1930  sebuah  perusahaan  bemama NV  Fikiran
                173)  Wawancara dengan Samin lmban, 25..:..9-1978.


            110
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124