Page 118 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 118
, \
, galan Spanyol yang gerakan-gerakannya berirama cepat.
Semua jenis tari pengaruh Barat di Minahasa di atas dapat ·
menimbulkan kesan bahwa sejak zaman dahulu, mudah sekali
bagi orang Minahasa untuk menerima serta memelihara kebu-
dayaan dari luar khususnya dari Barat. Hal ini berl5eda dengan
di daerah-daerah lainnya, khususnya di daerah yang mayoritas
penduduknya beragama Islam seperti di Bolaang Mongondow
dan di Gorontalo. Pengaruh yang masuk ke sana hanya pengaruh
Arab sejalan dengan agama Islam, misalnya tari danadana atau
zamrah.
7. Kepemudaan clan Kepanduan
Organisasi serta kegiatan kepemudaan dan kepanduan di
daerah Sulawesi Utara dalam periode ini kurang begitu menon-
jol. Di daerah Sangir Talaud misalnya, kegiatan kepemudaan
hanya terbatas dalam lapangan olah raga dan keseniai\. Dalam
lapangan olah raga misalnya kegiatan olah raga bola kaki Dalam
lapangan kesenian misalnya kegiatan kesenian musik bambu dan
seni suara (Sang Koor).
Organisasi kepemudaan dan kepanduan di daerah Bolaang
Mongondow tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan organi-
sasi politik di sana, yang dalam hal ini PSI lah yang memegang
peranan penting. Sebagaimana sudah dikemukakan di depan,
SI turut memperjuangkan pendidikan anak-anak di Bolaang , ·, ,
Mongondow, mengimbangi kegiatan-kegiatan Zending dan ke-
mudian pemerintah. Selain menyelenggarakan pendidikan, PSI
juga berusaha membina para pemuda khususnya melalui organi-
sasi kepanduan yang dinamakan SIAP. Di tingkat nasional, SIAP
singkatan dari Serikat Islam Afdeling Pandu 1 70 > sedangkan di
daerah Bolaang Mongondow terkenal dengan singkatan Serikat
Islam Angkatan Pandu. 1 7 1 >
Sebagai p~pinan Pandu SIAP ialah Ibrahim Tungkagi dibantu
oleh Musa Dolot, Husen lmban, Hadjir lmban, sebagai pembina
ialah Makmur Lu bis, pimpinan cabang PSI Minahasa. 172 > ·
Untuk pembinaan pemuda pada umumnya, PSI cabang
Bolaang Mongondow membinanya melalui seksi yang diseb,ut
Majelis Onder Departemen Pergera~an Pemuda. Ketua Majelis
170) A.K. Pringgodigdo SH, op.cit., hal. 103.
171) Wawancara dengan Husen Raupu, 24-9-1978, serta Sarnin Imban, 25-9-
1978.
172) Wawancara dengan Sarnin Imban, 25-9-1978.
109