Page 70 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 70
suatu daerah swapraja. 70 ).
· Politik etis -yang juga sudah mulai dijal~an pemerintah
Belanda pada masa ini pengaruhnya terutama terasa dalam bi- ·
dang pendidikan (edukasi) yaitu dengan dibukanya sekolah-
sekolah sampai ke . desa-desa, baik oleh Zending, Misi maupun oleh
pemerintah Belanda sendiri. Namun untuk sekolah lanjutan
hanya dibuka sebuah saja yaitu Sekolah Pendidikan Guru (Kweek-
school) di Kalawatu (Kecamatan Tamako) tahun 1908. Sekolah-
sekolah yang didirikan oleh pemerintah pada waktu itu disebut
Sekolah Gubernemen dengan masa pendidikan selama lima tahun
dan biasanya hanya terbatas di ibu kota seperti di Tahuna
Manganitu, Enemawira dan lain-lain.
Sekolah Gubernemen itu dibedakan atas Sekolah Kelas
I untuk anak-anak golongan tinggi di mana diajarkan bahasa
Balanda dan Sekolah Kelas II untuk rakyat biasa di mana tidak
diajarkan bahasa Belanda. Di samping itu pemerintah Belanda
mendirikan pula HIS yang berbahasa Belanda sebagai bahasa '"
pengantar dengan masa pendidikan selama tujuh tahun. Seko-
lah ini hanya dua buah yaitu satu di Tahuna yang didirikan tahun
1918 mula-mula di Manganitu kemudian pindah ke Tahuna tahun
1919 dan satu lagi di Siau. Sekolah-sekolah ini hanya bertahan
sampai tahun 1933 dan sesudah itu diserahkan kepada Zending
karena datangnya masa sulit yang disebut sebagai masa maleise.
Nanti sesudah kemerdekaan, barulah dibuka lagi sekolah-sekolah
pemerintah yang disebut Sekolah Ne~eri ( Sekolah Rakyat) 7 1 ).
J?i samping itu pada masa ini pemerintah Belanda telah mulai
mengirimkan pemuda-pemuda ke luar daerah untuk belajar me-
layat di sana misalnya ke Sekolah Tukang di Kakaskasen atau ke
Sekolah Modeste di Manado atau Tondano. Walaupun hal ini
tentu tidak lepas dari keperluan pemerintah Belanda sendiri akan
tenaga-tenaga yang terdidik/trampil, namun bagaimanapun juga
dengan adanya kesempatan ini maka terbukalah mata rakyat
Indonesia di daerah ini khususnya para pemudanya untuk melihat
keadaan yang lebih luas di luar daerahnya sendiri. Bahkan ada
70). Wawancara dengan H.E. Yuda, 5 -10-1978.
71). Wawancara dengan H.E. Yuda, 5 - 10- 1978 dan dengan Nahor Mandilc, 6 - 10 -
1978.
61