Page 68 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 68
3. Kerajaan Kendahe-Tahuna dengan ibu kota Tahuna, terdiri 1
1
dari 19 karnpung;
4. Kerajaan Manganitu dengan ibu kota Tamako, terdiri dari
31 karnpung;
5. Kerajaan Siau dengan ibu kota Ulu terdiri dari 28 karn-
p,ung;
6. Kerajaan Tagulandang dengan ibu kota Buhias, terdiri dari
16 karnpung.
Tiap-tiap raja dibantu oleh Jogugu-jogugu yang jumlahnya
tergantung dari luas daerah/wilayahnya, seperti;
1. Pulau-pulau Talaud oleh seorang Jogugu yang berkedu-,
dukan di Nanusa;
2. Tabukan oleh dua Jogugu, di bagian Utara berkedudukan di r
Petta dan bagian Selatan berkedudukan di Manalu;
3: Kendahe-Tahuna oleh seorang Jogugu berkedudukan di
Kendahe;
4. Manganitu oleh dua Jogugu berkedudukan di Manganitu
dan di Tamako;
5. Siau oleh dua Jogugu yang berkedudukan di Ondong dan
Ulu
6. Tagulandang hanya seorang Jogugu yang berkedudukan di
ibu kota Bahias. 67 ).
Pada tahun 1922 ditandatangani Korte Verklaring olah raja-
raja Sangir Talaud, sehingga kerajaan statusnya menjadi landschap
(swapraja) dan raja menjadi Zelfbestuurder. Keenarn landschap
itu adalah:
1. /Andschap Tagulandang 4. Landschap Kandahe-Tahuna
2. /Andschap Siau · 5. lAndschap Tabukan
3. Landschap Manganitu 6. Landschap Talaud.
Lima tahun kemudian yakni pada tahun 1927 di Talaud
ditempatkan seorang Asisten Residen sebagai Proefontvooding
tanah Minahasa, sedangkan di Siau ditempatkan seorang Adspi-
rant Kontrolur yakni pada tahun 1929.
67). Ef. Tatiinu, Himpunan Cerita Rakyat Daerah Sangtnge TalllUd, naskah ketikan,
tahun, 1977, ha1. 24.