Page 65 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 65
BAB m
.KEADAAN DI DAERAH DARI TAHUN ± 1900-1928
A. PENGARUH POLITIK KOLONIAL BELANDA . DAN DE-
SENTRALISASI DI DAERAH
Wilayah keresidenan Manado sejak pembentukannya di
tahun 1824, tidak pernah mengalami perobahan wilayah sampai
awal abad ke - 20 bahkan sampai runtuhnya kekuasaan kolonial
· sebagai akibat pendudukan Jepang mulai tahun 1942. Wilayah ini
terdiri dari em pat Af deeling (Manado, Gorontalo, Donggala,
Poso) yang masih dibagi lagi atas 10 Onderafdeeling serta lebih
dari 20 kerajaan berstatus landschap. Afdeeling Manado meli-
puti Manado dan Minahasa, Afdeeling Gorontalo ineliputi selu-
ruh daerah Gorontalo, Afdeeling Donggala meliputi Buol, Toli-
toli, Donggala, Palu dan Parigi, sedangkan Af deeling Poso meliputi
Poso, Luwuk Banggai dan Kolonedale,. Setiap Af deeling ini dipim-
pin oleh seorang Asisten Residen.
Setiap Onderafdeeling dipimpin oleh seorang Controleur
yang membawahi kerajaan-kerajaan sebagai berikut:
1. Onderafdeeling Sangir Talaud, terdiri dari Kerajaan-ke-
rajaan Tagulandang, Siau, Tabukan, Manganitu/Tamako, Kendahe/
Tahuna dan Talaud,
2. Onderafdeeling Bolaang Mongondow terdiri dari kerajaan-
k~rajaan Bolaang Mongondow, Bolaang Uki, Bintauna:
Kaidipang dan Bolaang Itang,
3. Onderafdeeling Buol dengan Kerajaan Buol;
4. Onderafdeeling Tolitoli dengan Kerajaan Tolitoli:
5. Onderafdeeling Donggala dengan Kerajaan Banawa dan
Tawaeli,
6. Onderafdeeling Palu dengan Kerajaan-kerajaan Sigidolo,
Kulawi dan Palu;
7. Onderafdeeling Parigi dengan Kerajaan Parigi;
8. Onderafdeeling Poso dengan Kerajaan-kerajaan Lore, Tojo,
Poso dan U'nauna;
9. Onderafdeeling Banggai dengan Kerajaan-kerajaan Banggai,
dan Moutong;
56