Page 105 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 105
2) Posisi Lesan dalam Kalimat
Posisi lesan berada di sebelah kanan wasesa.
Hal tersebut, disebut ukara tanduk (kalimat aktif).
Contohnya dalam kalimat ‘Rudi mangan pentol.’ Kata
‘pentol’ memiliki fungsi sebagai lesan yang berada di
sebelah kanan wasesa yaitu kata ‘mangan’.
3) Pembentuk Lesan
Struktur kalimat lesan, bisa ada, dan bisa tidak
dalam kalimat. Keberadaan lesan bergantung bentuk
kata dalam wasesanya. Kalau wasesane berbentuk
tembung kriya tanduk mawa lesan (kata kerja aktif
transitif) harus ada lesan-nya. Perhatikan contoh
berikut.
Adhik mangan sega. (wasesa berimbuhan m-)
Siti nulis surat. (wasesa berimbuhan n-)
Simbah nyunggi wakul. (wasesa berimbuhan ny-)
Karja ngarang geguritan. (wasesa berimbuhan ng-)
Berdasarkan keempat kalimat tersebut, wasesa-
nya memiliki imbuhan m-, n-, ny-, dan ng-. Jika lesan
dalam keempat kalimat tersebut, dihilangkan maka
maksudnya tidak dapat diketahui.
d. Geganep Buku ini tidak diperjualbelikan.
Geganep (pelengkap) yaitu struktur kalimat yang
memiliki fungsi sebagai pelengkap wasesa. Ciri-ciri geganep
seperti uraian berikut.
98 | Rian Damariswara