Page 106 - Buku Ajar Basa Jawa
P. 106

1)  Bentuk  Geganep
                         Bentuk  geganep bisa berupa kata benda atau
                    sifat. Contoh geganep berupa kata benda seperti ‘Adi
                    kelangan  kanca’. Kata ‘kanca’ termasuk kata benda

                    yang memiliki fungsi sebagai geganep. Contoh geganep
                    berupa kata keadaan seperti ‘Aku mlaku adoh’.
                 2)  Posisi Geganep dalam Kalimat

                         Geganep memiliki posisi hanya disebelah
                    kanan  wasesa atau jika ada di sebelah kanan  lesan.
                    Contoh terletak sebelah kanan  wasesa seperti ‘Adhik
                    pindah sekolah.’ Kata ‘sekolah’ tersebut, menjelaskan/
                    melengkapi wasesa. Geganep berada di sebelah kanan
                    lesan seperti contoh ‘Pakdhe maringi adhik dolanan.’
                    Kata ‘pakdhe’ sebagai  jejer, kata ‘maringi’ sebagai
                    wasesa, kata ‘adhik’ sebagai lesan, sedangkan ‘dolanan’
                    sebagai geganep. Kata ‘dolanan’  memiliki fungsi sebagai
                    penjelas/ pelengkap wasesa yaitu ‘maringi apa?’ bukan
                    menjelaskan kata ‘adhik’.
                 3)  Pembentuk Struktur Geganep

                         Geganep bisa ada, bisa tidak sebagaimana lesan
                    dalam kalimat. Bedanya, tanpa geganep bisa diketahui
                    maksud  dalam  kalimat,  sedangkan  tanpa  lesan  tidak
                    bisa diketahui maksudnya.  Wasesa memuat kata kriya      Buku ini tidak diperjualbelikan.
                    tanduk tanpa lesan, kriya tanggap,  dan  kahanan  bisa
                    memunculkan geganep. Tuladhane kaya andharan ing
                    ngisor:






                                              Belajar Bahasa Daerah | 99
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111