Page 222 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 222
Tipe kegiatan pengembangan organisasi terbagi menjadi beberapa
hal sebagai berikut:
• Pengembangan organisasi untuk individual (sensitivity training).
Teknik ini digunakan untuk meningkatkan sensitivitas dan keahlian
orang dalam hubungan antar pribadi.
• Pengembangan organisasi untuk dua atau tiga orang (transaction
analysis). Teknik ini digunakan untuk meningkatkan proses
komunikasi dalam organisasi.
• Pengembangan organisasi untuk tim/kelompok (process consulta-
tion & team building). Dalam process consultation, ada konsultan
yang akan membantu anggota organisai memahami dinamika dlam
pekerjaan. Dalam team building, tujuan utama yang ingin dicapai
adalah menanamkan kerjasama tim yang baik.
• Pengembangan organisasi untuk hubungan antar kelompok (inter-
group relation). Teknik ini digunakan untuk memampukan manajer
melihat kondisi kesehatan organisasi dan menyusun rencana
perubahan. Teknik ini biasa dilakukan dengan pertemuan selama satu
hari penuh dan diskusi.
• Pengembangan organisasi untuk keseluruhan organisasi (survey feed-
back). Teknik ini biasa digunakan untuk meningkatkan operasi
perusahaan.
Pengelolaan Kreatifitas Dan Inovasi
Kreatifitas dalam organisasi bisa berupa dua hal yaitu kreatifitas
individu serta kreatifitas dan inovasi organisasi. Kreatifitas individu dapat
dijelaskan dalam dua hal berikut: yang pertama yaitu tiap individu berbeda
dan individu yang kreatif cenderung lebih spontan dari yang tidak kreatif.
Problemnya kadang kala kreatifitas individual sulit untuk dikelola, misalnya
apabila kreatifitas tersebut justru mengakibatkan hal-hal yang
“mengganggu” organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu kreatifitas
individual harus dikelola seoptimal mungkin. Sementara kreatifitas dan
inovasi organisasi biasa dijalankan dalam tiga tahapan berikut: pengumpulan
ide, pengembangan, dan pelaksanaannya.
Pemimpin perusahaan sangat bertanggung jawab dalam penumbuhan
iklim untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi organisasi. Iklim yang
tepat adalah iklim yang membiarkan atau mengijinkan eksplorasi ide-ide
dan cara-cara kerja baru. Tapi pada kenyataannya banyak manajer sulit
menerima proses perubahan dan tidak menerima inovasi, serta menghalangi
karyawan mencipta ide-ide baru. Hal ini terjadi karena mereka
Pengelolaan dan Perubahan Organisasi 211