Page 30 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 30
sistem kerja yang difokuskan pada kesejahteraan pekerja. Menurut
mereka teori manajemen ilmiah diarahkan pada usaha-usaha untuk
membantu pekerja menggunakan potensinya secara penuh sebagai seorang
manusia.
Menurut konsep mereka setiap gerakan akan dapat menghilangkan
(mengurangi) fatique. Melalui sebuah kamera yang digunakan untuk melihat
setiap gerakan kerja, mereka mencoba untuk mencari gerakan yang paling
ekonomis untuk setiap pekerjaan. Hal ini digunakan untuk memperbaiki
kinerja dan mengurangi fatique. Menurut The Gilbreth studi gerak akan
meningkatkan semangat kerja karyawan sebagai akibat dari adanya
efisiensi kerja (manfaat fisik) dan manajemen lebih memperhatikan pekerja.
Teori Organisasi Klasik: Fungsi Administratif di Dalam Organisasi
Teori ini memfokuskan pada kebutuhan untuk menciptakan suatu
pedoman administratif dalam pengelolaan organisasi yang komplek
(misalnya perusahaan). Beberapa tokoh lain yang mengemukakan teori
dalam aliran organisasi klasik antara lain Henry Fayol, Max Weber, Mary
Parker Follet, Chester I Barnard.
Henry Fayol (1841 – 1925)
Henry Fayol dikenal sebagai bapak manajemen klasik, karena ia
adalah tokoh pertama yang mengemukakan teori manajemen klasik. Ia
mengemukakan bahwa praktik manajemen dapat dipelajari dengan
membentuk suatu pola yang kemudian diidentifikasi dan dianalisis. Fayol
memandang organisasi secara keseluruhan dan memfokuskan teorinya
pada teori manajemen yang terkait dengan kegiatan operasional suatu
organisasi. Kegiatan operasional tersebut dijabarkan dalam 14 prinsip
manajemen. Keempat belas prinsip tersebut dikenal dengan istilah 14
prinsip manajemen dari Fayol, yaitu:
1. Pembagian Kerja. Prinsip pembagian kerja diarahkan pada usaha
spesialisasi pekerjaan untuk setiap pekerja. Satu orang pekerja hanya
diberi satu jenis pekerjaan. Dengan adanya spesialisasi pekerjaan,
diharapkan orang akan mampu bekerja lebih efisien.
2. Wewenang. Manajer memberi wewenang kepada bawahan yang
berada di bawah pengendaliannya untuk melakukan suatu pekerjaan.
3. Disiplin. Setiap individu di suatu organisasi hendaknya dapat
mematuhi setiap aturan yang telah ditetapkan oleh organisasinya.
4. Kesatuan komando. Setiap pekerja seharusnya hanya memperoleh
perintah dari seorang atasan. Hal ini dilakukan agar pekerja tidak
Evolusi Teori Manajemen 19