Page 34 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 34

supervisor, karyawan termotivasi untuk berkerja lebih baik. Fenomena
             ini kemudian terkenal dengan istilah Hawthorne Effect.

             Dari Pendekatan Hubungan Manusia ke Pendekatan Ilmu Perilaku

                  Mayo dan rekan menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari
             perilaku individu dalam suatu lingkungan kerja organisasi. Dengan
             menggabungkan ilmu-ilmu sosial (psikologi, sosiologi dan antropologi)
             dalam mempelajari invidu, beberapa peneliti mencoba mencetuskan ide
             ilmu perilaku.
                  Para ilmuwan ilmu perilaku memandang manajemen dan organisasi
             dari dua dimensi. Dimensi pertama memandang individu pada dasarnya
             ingin diakui keberadaannya. Mereka membina hubungan dengan anggota
             organisasi lain sebagai salah satu cara untuk menciptakan organisasi yang
             efektif. Abraham Maslow dan Douglas Mc. Gregor adalah dua tokoh
             yang mencetuskan ide tentang aktualisasi diri. Dimensi kedua mencoba
             untuk mempelajari bagaimana seseorang berperilaku di dalam suatu
             organisasi sebagai satu kesatuan. James March dan Herbert Simon adalah
             dua orang yang  mencoba mencetuskan proposisi pola perilaku manusia,
             khususnya dalam hal melakukan komunikasi.
                  Teori kebutuhan  dari  Maslow.  Mengemukakan seseorang akan
             termotivasi untuk bekerja bila dapat terpenuhi kebutuhannya. Kebutuhan
             setiap individu tersusun dalam suatu jenjang yang dimulai dari kebutuhan
             dasar, sosial, harga diri dan  aktualisasi diri. Orang cenderung akan
             memenuhi kebutuhan pada tingkat paling dasar terlebih dahulu. Sebelum
             kebutuhan  ini terpenuhi, ia tidak akan termotivasi untuk memenuhi
             kebutuhan pada jenjang yang lebih tinggi. Jenjang pemenuhan kebutuhan
             setiap orang akan selalu berbeda-beda sehingga yang paling penting bagi
             manajer adalah pemahaman bahwa tidak ada orang yang persis sama dan
             cara memotivasi yang paling efektif adalah dengan memperhatikan
             kebutuhannya.
                  Selain Maslow, tokoh lain yang berusaha menjelaskan sifat dasar
             manusia adalah Mc Gregor. Mc. Gregor membedakan dua alternatif
             asumsi dasar tentang manusia yang dikaitkan dengan pandangan mereka
             terhadap komitmen kerja. Kedua asumsi tersebut dikenal dengan teori X
             dan teori Y. Teori X  menyatakan bahwa orang pada prinsipnya tidak
             suka dengan pekerjaan. Hal ini berakibat pada rendahnya komitmen kerja
             seseorang. Sebaliknya, teori Y menyatakan bahwa orang pada prinsipnya
             suka akan pekerjaan, sehingga komitmen kerja untuk individu yang berada
             pada karakteristik ini sangat tinggi.




               Evolusi Teori Manajemen                                         23
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39