Page 14 - Sinar Tani Edisi 4091
P. 14
14 Edisi 18 - 24 Juni 2025 | No. 4091 Tahun LV A GRI LINGK UNGAN
Raja Ampat Menangis
Raja Ampat, yang
selama ini dikenal
sebagai surga bawah
laut dunia, kini tengah
menangis. Kerakusan
manusia telah membuat
keindahannya mulai
pudar. Entah siapa
yang memberikan ijin,
tambang nikel telah
merusak ekowisata di
wilayah Indonesia Timur
tersebut
aporan terbaru Greenpeace
mengungkap, lebih dari
500 hektar (ha) hutan
dan vegetasi khas di tiga
pulau kecil, Pulau Gag,
LKawe, dan Manuran telah
dirambah untuk kepentingan baku baterai kendaraan listrik. Tapi Kelautan dan Perikanan lainnya, Susi koordinasi antarkementerian. Aceng
tambang. Ironisnya, ketiga wilayah di Raja Ampat, yang terjadi justru Pudjiastuti juga mengungkapkan Hidayat meminta Kementerian
itu termasuk zona konservasi laut sebaliknya: kerusakan masif dan keprihatinan mendalam terhadap ESDM dan Kementerian Lingkungan
dan darat berdasarkan UU No. 1 permanen. Ancaman ekologis itu kondisi lingkungan di Raja Ampat Hidup untuk memiliki data yang
Tahun 2014 yang melarang aktivitas bukan sekadar cerita pesimis. yang semakin terancam akibat selaras sebelum mengeluarkan izin
pertambangan di pulaupulau kecil ekspansi pertambangan nikel dan tambang. “Harapannya, informasi
dan pesisir. Stop Tambang Nikel industrialisasi di sektor hilir. harus simetris antara semua pihak
Sementara itu laporan dari Desakan agar aktivitas pertam Melalui unggahan di media agar tidak ada simpang siur data.
Auriga Nusantara, sebuah bangan dihentikan pun terus sosial, Susi secara terbuka meminta Proyek tambang harus melalui
organisasi lingkungan independen, menguat, datang dari aktivis Presiden Prabowo Subianto prosedur ketat, termasuk AMDAL,”
mengungkap luas lahan tambang lingkungan, peneliti, warga lokal, untuk menghentikan aktivitas tegasnya.
di kawasan ini bertambah sekitar hingga wisatawan mancanegara. penambangan tersebut, demi Sementara itu, Nailul Huda,
494 ha hanya dalam kurun waktu Mereka bersatu dalam satu suara menjaga kelestarian ekosistem Direktur Ekonomi Center of Economic
2020 hingga 2024. Angka yang yaitu lindungi Raja Ampat. laut dan mempertahankan mata and Law Studies (Celios), menyoroti
meningkat tajam dibanding lima “Selamatkan Raja Ampat dari pencaharian masyarakat nelayan tumpang tindih regulasi yang
tahun sebelumnya. Kini, total izin kerusakan oleh pertambangan nikel. setempat. memicu polemik pertambangan
tambang nikel di wilayah Raja Ampat Stop pertambangan nikel sekarang di pulau kecil, termasuk Raja
mencapai lebih dari 22.420 hektar. juga,” tegas Prof. Dr. Ir. Rokhmin Jangan Berpikir Jangka Pendek Ampat. “UU Nomor 1 Tahun 2014
Ekspansi ini bukan tanpa Dahuri, MS, anggota Komisi IV DPR Desakan juga datang dari tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dampak. Tak hanya merusak daratan, RI sekaligus Guru Besar Fakultas pakar ekonomi lingkungan yang dan PulauPulau Kecil jelas melarang
pengerukan dan pembukaan lahan Perikanan dan Ilmu Kelautan meminta pemerintah untuk segera pertambangan di pulau kecil.
juga menyebabkan sedimentasi yang IPB University, menyuarakan menetapkan status ekologis Raja Namun, masih ada pemberian hak
mencemari perairan pesisir. Lumpur kegelisahannya. Ampat guna mencegah kerusakan khusus yang bertentangan dengan
yang terbawa hujan merendam Baginya, yang selama ini dikenal permanen akibat aktivitas aturan ini,” tegas Huda.
terumbu karang, membunuh sebagai pakar kelautan dan Ketua tambang. Aceng Hidayat, pakar Ia menegaskan, larangan
plankton, menghambat fotosintesis, Umum Masyarakat Akuakultur ekonomi sumber daya lingkungan pertambangan di pulau kecil telah
dan menghancurkan rumah alami Indonesia, persoalan ini bukan sekadar dari IPB University menegaskan, diperkuat oleh Putusan Mahkamah
ribuan spesies laut. tarikmenarik antara pertumbuhan pemerintah harus segera memilih Konstitusi (MK). “Solusinya bukan
Lautnya sebening kristal, terumbu ekonomi dan pelestarian alam. Ini apakah Raja Ampat akan dikelola merevisi UU, tetapi menegakkan
karangnya menari bersama arus, adalah bencana lingkungan berskala sebagai kawasan ekologis atau aturan yang ada. Aktivitas tambang
dan biota lautnya seperti lukisan global yang bisa menggerus warisan nonekologis. di Pulau Gag dan wilayah lain di Raja
hidup dari tangan Tuhan. Tapi di hayati dunia. “Industri tambang adalah Ampat jelas melanggar hukum,”
balik keelokan Raja Ampat, permata “Raja Ampat bukan hanya kegiatan ekonomi jangka pendek tambahnya.
biru dari Timur Indonesia itu, kini basis kehidupan Indonesia, tetapi yang ekstraktif dan merusak Gerakan penolakan tambang
menganga ancaman yang tak bisa juga dunia,” ucapnya. “Ini bukan lingkungan. Sementara ekowisata di Raja Ampat semakin menguat.
dianggap remeh, tambang nikel. soal nasionalisme sempit. Ini soal memberikan keuntungan ber Masyarakat lokal, aktivis lingkungan,
Terumbu karang yang selama tanggung jawab terhadap bumi. kelanjutan jika dikelola dengan baik,” dan pegiat ekowisata menuntut
ini jadi benteng alami perairan Kalau Raja Ampat rusak, dunia ikut ujar Aceng. pemerintah memprioritaskan
tropis pun kini perlahan memutih rugi,” tambah Prof. Rokhmin dengan Ia menambahkan, meskipun pelestarian alam. “Raja Ampat adalah
dan mati. Lebih memprihatinkan, nada getir. tambang memberikan keuntungan mutiara biodiversitas. Jika dirusak,
limbah tambang juga mengubah Prof. Rokhmin mendesak finansial besar dalam waktu singkat, kita kehilangan warisan dunia yang
kadar keasaman air laut. Perubahan pemerintah pusat, khususnya pemerintah harus memastikan tak tergantikan,” kata salah satu
ini telah menyebabkan gangguan Presiden Prabowo untuk segera bahwa manfaatnya benarbenar pegiat lingkungan.
serius pada kehidupan organisme mengevaluasi seluruh izin tambang dirasakan negara, bukan hanya Dengan potensi ekowisata yang
laut, memicu kematian biota, di kawasan tersebut dan mengambil perusahaan. “Raja Ampat adalah jauh lebih berkelanjutan, pilihan kini
serta mengancam kelangsungan tindakan nyata sebelum semuanya warisan dunia. Jika dikelola sebagai ada di tangan pemerintah: mengejar
ekosistem bawah laut yang selama terlambat. “Kalau kita gagal menjaga destinasi ekowisata, keuntungan keuntungan sesaat atau menjaga
ini jadi pusat keanekaragaman hayati Raja Ampat, kita gagal menjaga jangka panjangnya jauh lebih besar. keindahan Raja Ampat untuk
global. masa depan bumi,” tegas Rokhmin Namun, infrastruktur dan edukasi generasi mendatang. Jangan hanya
Ironisnya, tambang nikel sering yang juga pernah menjadi Menteri masyarakat lokal harus dipersiapkan demi perut sebagian orang, justru
digembargemborkan sebagai pilar Kelautan dan Perikanan. dengan matang,” jelasnya. mengorbankan bangsa Indonesia.
ekonomi hijau karena menjadi bahan Sementara itu mantan Menteri Kritik juga ditujukan kepada Raja Ampat pun menangis. Gsh/Yul